BLANGPIDIE | AcehNews. Net – Sudah hampir setahu pandemi Covid-19 di Aceh Barat Daya (Abdya), banyak masyarakat engan ke Pasar, sehingga daya beli menurun di tengah melonjaknya beberapa harga bahan pokok. Namun kondisi tersebut semakin parah, meski pedagang terus berjualan dan pembeli mulai ramai, tetapi harga bahan pokok tak kunjung turun. Malah sejumlah bumbu dapur ikut ‘latah’ harganya naik.
Pantauan AcehNews.Net di pasar tradisional Kecamatan Susoh, Abdya, Kamis (11/2/2021), harga bahan pokok masih tetap tinggi, seperti harga minyak makan masih berkisar Rp30 ribu/kilogram. Harga cabe merah keriting Rp35 ribu hingga Rp 40 ribu/kilogram, tomat Rp9.000 hingga Rp10 ribu/kilogram, dan bawang merah saat ini masih Rp25 ribu hingga Rp30 ribu/kilogram,
Sementara itu, harga cabe rawit mengalami kenaikan drastis Rp60 ribu/kilogram. Menurut para pedagang biasanya cabe rawit hampir sama dengan cabe merah keriting, yaitu Rp35 ribu hingga Rp40 ribu. Menurut pedagang lagi, kenaikan harga cabe rawit ini disebabkan oleh penurunan panen cabe rawit.
“Harga cabe rawit malah Rp60 ribu per kilogramya, sehingga tidak bisa dijual lima ribu. Di Pasar Blangpidie juga segitu harganya Rp60 ribu, jadi tidak mungkin kami (pedagang red) tidak ambil untung,” ujar Suwarni yang berjualan di pasar Kampung Rawa, Kecamatan susoh.
Suwarni kepada AcehNees. Net mengaku,
sering merasa kebinggungan, jika diminta beli dua ribu. “Kalau di kampung begitu, sering diminta beli sedikit, kalau cabe sedang mahal begini, binggung mau ngasih gimana,” curhatnya.
Selain itu, pembeli juga mengeluh soal harga cabe rawit yang naik drastis, juga sejumlah harga bahan pokok lainya yang tak kunjung turun dan malah semakin naik harganya.
“Kadang beda dua ribu saja membuat kita harus pilih-pilih mau beli cabe di mana. Saat ini sedang susah jadinya penuh perhitungan bahkan untuk bahan pokok harga juga naik,” demikian kata Yusra, salah seorang penggujung pasar. (N. Juniarti)
