Wartawan Aceh Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi Pukul Wartawan  

BANDA ACEH – Wartawan di Aceh yang tergabung dalam Forum Jurnalis Aceh Anti Kekerasan, meminta Kapolri menindak tegas anggota polisi yang memukul empat wartawan dari berbagai media, saat meliput aksi unjuk rasa di depan kampus  Universitas Negeri Makasar (UNM), Kamis (13/11) yang berakhir ricuh.

Hal itu disampaikan puluhan wartawan dari berbagai media, saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (14/11). Dalam aksi usai salat Jumat itu, wartawan selain membawa poster berisi tuntutan, serta berorasi, mereka juga menggelar teaterikal berbentuk polisi memukul wartawan saat melakukan liputan.

Tuntutan yang dilakukan jurnalis di Aceh, tak lepas dari aksi pemukulan empat wartawan yakni Waldy (Metro TV), Ikrar (Celebes TV), Iqbal (Koran Tempo), dan Aco (TV One), oleh anggota kepolisian, saat mereka meliput aksi demo mahasiswa.

“Seharusnya polisi tidak bersikap arogan terhadap wartawan yang mengabadikan unjuk rasa itu. Karena, bukan hanya polisi yang mempunyai SOP, tapi wartawan juga punya SOP dalam melakukan liputan,” ujar Koordinator aksi Riza Nasser, usai aksi itu.

Dalam hal ini, wartawan di Aceh mengecam polisi yang bertindak kekerasan terhadap wartawan. Karena,  wartawan dalam menjalankan tugasnya, dilindungi oleh Undang-Undang Pers.

“Kami mengharapkan, Kapolri bisa menindak tegas polisi yang melakukan tindak kekerasan itu. Supaya tidak terulang lagi kedepan perlakuan seperti ini,”kata Ketua Divisi Advokasi di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh itu.

Wartawan di Aceh juga menilai, tindakan polisi tersebut sangat mencoreng institusi kepolisian. Karena seharusnya mereka melindungi, bukannya menambahkan tindak kekerasan. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *