Warga Neusu Mengeluh Air Tergenang di Jalan  

BANDA ACEH – Warga yang tinggal di seputaran Jalan Hasan Saleh, Simpang Empat Neusu, Kota Banda Aceh mengeluh karena setiap musim hujan datang, air menggenangi jalan sehingga menutupi badan jalan tersebut.

Pantauan AcehNews.net di lokasi genangan air di simpang empat Neusu sudah mencapai satu lutut orang dewasa, sehingga sangat menganggu aktivitas warga dan penguna kendaraan khusus sepeda motor.

“Setiap hujan deras mengguyur wilayah kota Banda Aceh dipastikan ruas jalan Hasan saleh simpang empat, Neusu selalu tergenang oleh air hingga mencapai satu lutut orang dewasa,” kata Afrizal (30), warga Neusu, Banda Aceh, Minggu sore (2/11).

Menurutnya sering tergenangnya air di kawasan tersebut karena saluran air yang berada di pinggir jalan tidak berfungsi dengan baik. “Apalagi kalau hujannya deras, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa,” ungkapnya.

Dikatakannya, akibat dari genangan air tersebut sangat menganggu penguna kendaraan roda dua karena terkena air, ketika berpapasan dengan kendaraan roda empat yang melaju kencang di kawasan jalan tersebut.

Untuk itu, Kita harapkan Pemerintah Kota Banda Aceh maupun dinas terkait untuk segera memperbaiki saluran pembuangan air, sehingga got di pingir jalan tersebut dapat berfungsi kembali.

Hal sama juga diungkapkan Doles (27), seorang pengendara sepeda motor yang biasa melewati jalan tersebut mengaku, kalau dirinya sudah merasa terganggu dengan genangan air di jalan ketika berpapasan dengan kendaraan yang melaju kencang.

Menurutnya genangan air tersebut sudah menjadi pemandangan yang biasa oleh para pengguna jalan yang sering melintasi kawasan tersebut. “Tidak hanya jalan Hasan Saleh saja yang digenangi air, tapi sejumlah ruas jalan lainnya di wilayah Kota Banda Aceh juga digenangi air,”sebutnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kota Banda Aceh, Ir Gusmeri yang dikonfirmasi AcehNews.net Senin pagi (3/11) mengatakan, saat ini di kawasan tersebut sedang ada pembangunan saluran drainase, sehingga saluran belum terkoneksi mengakibatkan air tidak mengalir, khususnya di daerah arah ke Lhongraya. Tetapi tidak sedikit juga drainase yang ada salurannya tertutup, sehingga air tidak bisa mengalir.

“Kami menghimbau masyarakat, saat pembangunan jalan masuk ke rumah mereka atau pembangunan rumah agar tidak menutupi saluran goat atau drainase yang ada karena air tidak bisa mengalir, terhambat saluran yang tertutup. Seperti Beurawe, Alhamdulillah ada sebagian masyarakat sadar dengan kondisi ini sudah melakukan gotong royong membuka saluran goat yang tertutup,” ujar Gusmeri.

Pagi ini, sekitar pukul 10.00 WIB, pihaknya bersama anggota komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh akan meninjau beberapa lokasi rawan banjir di kota ini untuk mencari solusi mengatasi persoalan banjir karena saat ini sedang musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.

“Jam sepuluh sebentar lagi saya dan anggota komisi C akan meninjau lokasi-lokasi rawan banjir di Kota Banda Aceh juga yang sering tergenang banjir, melihat penyebab dan mencari solusi bersama untuk mengatasi persoalan tersebut,” pungkas Gusmeri mengakhiri wawancara dengan AcehNews.net, Senin pagi (3/11) via phone di Banda Aceh. (agus/saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *