MERAUKE | AcehNews.net – Kabupaten Merauke merupakan salah satu Kabupaten di Papua, bersama 28 kabupaten/kota lainnya melaksanakan upaya-upaya menuju eliminasi malaria di Papua dan Indonesia.
Asisten I Sekda Merauke, Agustinus Joko Guritno mengatakan, ada pembentukan Malaria Center yang bertujuan untuk memadukan seluruh sumber daya yang ada pada pemerintah daerah dengan sumber-sumber daya lain dari luar pemerintah sebagai bentuk komitmen bersama yang berkesinambungan antara seluruh stakeholder lintas sektor terkoordinir dan terpadu, dalam upaya percepatan eliminasi malaria di Papua pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Untuk mengawali kerjasama lintas sektor pada malaria center menuju eliminasi tersebut, maka diperlukan advokasi kepada stakeholder lintas sektor dan pemangku kepentingan sehingga dapat mengetahui dan memahami konsep malaria center dan kegiatan yang terdapat di dalamnya,” tuturnya saat memberikan arahan kepada stakeholder dan pemangku kepentingan di Hotel Coreinn Merauke baru-baru ini.
Dia menjelaskan, malaria center dibentuk atas inisiatif dan komitmen pemerintah daerah sebagai pusat pengendalian malaria yang didalamnya terdapat kegiatan dari berbagai aspek menuju eliminasi malaria dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait di bawah koordinasi kepala daerah.
Wilayah Selatan Anim Ha, Kabupaten Boven Digoel menjadi pusat malarua center karena epidemiknya cukup tinggi. Namun wilayah Kimaam di Merauke juga oerlu mendapat perhatian serius karena banyak nyamuk meski jarang ada laporan sakit malari.
“Kita sebagai ASN sebagai konseptor kebijakan itu yang akan memberikan laporam kepada pimpinan daerah. Kita tahu secara regulasi dan berada di lapangan, sampaikan apa yang harus dilakukan dalam kebijakan pimpinan,” pesan Guritno.
Terlebih Merauke mendapat kehormatan menjadi salah satu tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 dan Papua sudah harus dinyatakan bebas malaria 2028 maka partisipasi seluruh stakeholder sangat diperlukan gunq mengantisipasi dan memberantas jentik-jentik malaria di Merauke.
“Kita semua agen perubahan bagi pembangunan di Indonesia khususnya Merauke,” tandas Asisten I Sekda Merauke. (Hidayatillah)
