ICW Perkenalkan Album Anak Hebat Anti Korupsi di Banda Aceh

AcehNews.net|BANDA ACEH – Sedikitnya 50 anak dari sejumlah sekolah Taman Kanak Kanak (TK) di Banda Aceh antusias mengikutikegiatan roadshow album anak hebat anti korupsi, pada 09 April 2016, di Aula lantai IV Balaikota Banda Aceh. Puluhan anak ini didampingi langsung orangtua mereka selama mengikuti rangkaian kegiatan, termasuk saat acara menggambar dan mewarnai.

Acara yang dibuka Sekdakota Banda Aceh, Ir Bahagia DiplSE ini juga dirangkai dengan talkshow ‘Parenting Anti Korupsi’. Kegiatan ini digelar oleh berkat kerjasama Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) dan didukung oleh KPK.

Pencipta Album lagu “Anak Hebat” yang juga Dosen FISIP Universitas Indonesia, Djito Kasilo menjelaskan, dalam album lagu Anak Hebat memiliki nilai-nilai anti korupsi sejak dini. Album yang berisi 10 lagu ini dikeluarkan oleh ICW.

Mengapa harus dengan lagu? Djito yang juga tampil sebagai pemateri pada sesi Talkshow di Balaikota menjelaskan, karena lagu membuat anak-anak senang. Dan ketika mereka senang maka pasti akan lebih cerdas.

“Dengan kesenangan tadi, disitulah asupan-asupan anti korupsi kita kenalkan kepada anak,” ujar Djito Kasilo.

Kepada para orangtua, Djito meminta agar mengenalkan apa itu korupsi dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada mereka sejak dini, seperti kejujuran, tanggungjawab, kemandirian, kedisiplinan, keberanian, keadilan, dan kesederhanaan.

Dalam sesi talkshow, selain Djito Kasilo, juga hadir Jabbal Sabir, dosen Fakultas Tarbiah UIN Ar-Raniry sebagai pemateri. Jabbal Sabir mengupas materi tentang bagaimana anti korupsi dilihat dari tatanan Islam.

Sementara itu, Sekda dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada MaTA dan ICW atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Kata Sekda, korupsi merupakan masalah serius karena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas dan membahayakan pembangunan ekonomi, sosial politik, sehingga perlu mendapat perhatian dari  pemerintah dan masyarakat serta lembaga sosial.

“Salah satu upaya untuk menekannya adalah  tingginya angka pencegahan. Upaya pencegahan kejahatan korupsi harus dilakukan sedini mungkin, dan dimulai dari anak dan menanamkan pendidikan anti korupsi di kalangan anak usia sekolah, seperti kegiatan hari ini,” ujar Ir Bahagia.

Lanjut Sekda, peran keluarga juga sangat penting, karena keluarga merupakan tempat pertama seorang anak mengenyam pendidikan dan pondasi awal dalam pembentukan karakter. Di rumah juga merupakan tempat penanaman ideologi seseorang terbentuk pertama kalinya.

Karenanya, Sekda mengatakan, keluarga menjadi alat yang sangat efektif dan sangat fundamental dalam menumbuhkan budaya antikorupsi di Indonesia. Katanya lagi, bila melihat peran keluarga dalam membentuk karakter seseorang, maka semua anggota keluarga mempunyai andil yang sama.

“Peran ayah dan ibu sebagai otoritas tertinggi dalam rumah tangga menjadi sangat sentral, terutama peran ibu, karena sebagian waktu anak dihabiskan dirumah. Dari keluarga, penanaman nilai-nilai karakter termasuk didalamnya nilai kejujuran dan antikorupsi diteladani anak dari perilaku orang tuanya,” pungkas Bahagia. (zoel m)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *