Elang Brontok Dilepasliarkan di Gunung Salak-Aceh Utara

LHOKSUKON | AcehNews. Net – Petugas Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe beserta Resor Konservasi Wilayah 11 Aceh Utara melepas liarkan seekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) ke habitatnya  di kawasan hutan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin (11/1/2021).

Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) merupakan jenis satwa liar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Yang Dilindungi.

Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) atau Changeable Hawk-eagle atau Crested Hawk-eagle dalam bahasa Inggris memiliki status Least Concern/beresiko rendah berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species.

Populasi dari Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) ini mengalami penurunan akibat deforestasi yang semakin marak terjadi dan peningkatan kerusakan atau gangguan akibat manusia terhadap satwa liar ini.

Staf Resor 11 KSDA wilayah I Lhokseumawe, Nurdin mengatakan, bahwa Senin, (11/1/2021), tim Seksi SKW 1 Lhokseumawe dan resor 11 Aceh utara melakukan pelepas liaran satu ekor elang berontok hasil serahan masyarakat di hutan wilayah Nisam Antara.

“Elang tersebut sudah enam hari dirawat di Seksi wilayah 1 Lhokseumawe setelah di lakukan evakuasi dari warga. setelah dilakukan pemantau selama enam hari tim mengambil langkah untuk melepas liarkan kembali ke alam liar,” jelas Nurdin.

Nurdin menambahkan bahwa pelepasan elang tersebut sudah layak untuk dilepas liarkan kembali dengan kondisi sangat agresif dan sehat dari polamakan juga sangat mendukung untuk dilepaskan ke alam liar.

Sebelumnya Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) di evakuasi oleh Tim KSDA wilayah I Lhokseumawe dari warga yang diserahkan secara sukarela di Desa Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh pada Rabu (6/1/2021) lalu. Kondisi Elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus) yang berhasil dievakuasi tersebut berada dalam keadaan sehat.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Aceh, Kamarudzaman, memberikan apresiasi terhadap kepada tim yang bertugas dan upaya masyarakat yang ikut membantu dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati melalui penyerahan secara sukarela terhadap jenis satwa liar yang dilindungi ini.

Selain memberikan apresiasi, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memelihara jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi berdasar peraturan yang berlaku dan apabila menjumpai adanya satwa liar dilindungi yang dipelihara ataupun terluka dapat segera menghubungi Balai KSDA Aceh. (Syahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *