AcehNews.net|BANDA ACEH – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh ungkap peredaran sabu di Bireuen, empat tersangka diringkus dalam operasi ini dengan barang bukti 2 ons sabu. Hal ini seperti diungkapkan Kepala BNNP Aceh, Armensyah Thay saat konferensi Pers digelar di kantornya, pada Selasa sore, (19/04/2016).
Dalam oraperasi Bersinar Tahun 2016, BNNP Aceh, BNNK Bireuen, bekerjasama dengan kepolisian setempat, berhasil mengungkap dan memutuskan peredaran gelap narkotika jenis sabu dan mengamankan empat pelaku.
Armensyah Thay juga menjelaskan keempat pelaku tersebut ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda yaitu pada Kamis, 14 April, tim gabungan berhasil mengamankan dua pelaku, dengan inisial ZA (31) dan RU (28) di Desa Cot Trieng Dusun 03 Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, dengan barang bukti lima bungkus sabu seberat 15,27 gram.
Setelah dilakukan pengembangan, pihak BNN dan polisi pada Jumat, 15 April, kembali menangkap AW (34) di depan Rumkit Fauziah, Kabupaten Bireuen dengan barang bukti seberat 4,14 gram sabu dari tersangka.
Setelah dilakukan pengembangan dari AW, pria ini mengaku memperoleh sabu dari ZU alias Apa Chek yang kemudian ditangkap pada Jumat,15 April. Dari Apa Chek petugas gabungan tidak menemukan barang bukti.
“Kami mendapat informasi kalau Apa Chek memperoleh satu kilogram sabu dari WH yang sudah 26 tahun DPO. WH dari keterangan Apa Check sudah membawa delapan ons sabu ke luar Aceh dan sisanya dua ons lagi sudah diserakan ke TI yang sorenya sudah kami tangkap. TI adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 27 tahun,” ungkap Armensyah Thay.
Keempat orang pelaku yang kini diamankan di Kantor BNNP Aceh, merupakan salah satu jaringan peredaran narkotika di Kabupaten Bireuen. Keempatnya melanggar Pasal 112 ayat (2) dan pasal 114 ayat (2) UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Meski berhasil menangkap empat tersangka yang diduga mengedarkan sabu, namun hingga hari ini petugas belum berhasil menangkap WH yang berhasil kabur bersama 8 ons sabu. Polisi bersama BNN terus mengejar WH yang telah diketahui jejak keberadaannya. (oga)
