BANDA ACEH | AcehNews.net – Mandegnya pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2018, menurut Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada menduga, hal itu akibat rendahnya komitmen para elit Aceh terhadap kepentingan rakyat. 

“Saya melihat pihak eksekutif maupun legislatif kita masih mengedepankan egonya masing-masing, bukan mengutamakan kepentingan rakyat,” ujar Aryos Nivada, Jumat (29/12/2017) di Banda Aceh. 

Menurutnya, pembahasan APBA 2018 yang terkesan tarik-ulur dan tidak gegas itu merupakan fenomena klasik. “Saban tahun APBA telat disahkan akibat tolak-tarik kepentingan antara eksekutif dan legislatif di DPRA,” ujarnya lagi. 

Menurut Aryos, kepentingan kelompok seakan di atas segala-segalanya, sedangkan kepentingan rakyat menjadi urusan ke sekian. Lanjut Peneliti Jaringan Survei Inisiatif, Ujung-ujungnya roda perekonomian tersendat dan rakyat kembali menggantang asa.

“Hampir seutuhnya perekonomian Aceh tergantung dari APBA,” kata Aryos.

Menurut alumni UGM Yogyakarta tersebut, masalah klasik ini bisa diatasi melalui komunikasi politik kedua nahkoda Aceh yang baru, Irwandi-Nova. Aryos mengatakan, rakyat menggantung harapan di atas pundak keduanya. 

“Apabila komunikasi politik Irwandi-Nova tak mampu mengurai aneka kepentingan seputar APBA 2018,  Program Aceh Hebat akan menjadi impian belaka. Ia indah terdengar namun pait terasa,” pungkas dosen FISIP Unsyiah Aryos Nivada. (hafiz)