BANDA ACEH – Provisi Aceh merupakan penerima dana desa terbesar ketiga setelah Jawa Tengah dan Papua yaitu sebesar Rp1,707 triliun. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Zulkifli  kepada AcehNews.net, Sabtu (18/4/2015) di Banda Aceh.

Zulkifli mengatakan, dana desa sebesar Rp1,707 triliun dari Pemerintah Pusat itu disalurkan ke 289 kecamatan dan 6.474 desa/gampong di Aceh. Secara nasional sebut Zulkifli dana desa disalurkan akhir April 2015 ini, namun untuk kabupaten/kota, dia mengatakan belum mengetahuinya lagi kapan dana ini akan dikucurkan.

“Aceh Utara menerima sebesar Rp222 miliar, Pidie Rp189 miliar, Bireuen Rp158 miliar, Aceh Besar Rp156 miliar, Aceh Timur Rp134 miliar, dan Aceh Tenggara Rp100 miliar. Enam kabupaten ini adalah penerima dana gampong terbesar di Aceh,” papar Zulkifli.

Lanjutnya, sedangkan kabupaten/kota yang menerima dana desa terkecil diantaranya, Banda Aceh Rp24 miliar, Lhoksemawe Rp19 miliar, Langsa Rp18 miliar, dan Sabang Rp6 miliar. Kepala BPM Aceh ini menjelaskan, untuk menarik dana gampong, setiap keuchik (kepala desa) harus mempuyai Rencana Pembagunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES).

“Tidak serta merta dana akan diberikan, syaratnya pemerintah gampong harus ada dRPJMDES an RKPDES. Jika tidak ada dokumen itu maka dana tidak bisa ditarik di Bank, karena ketika mau menarik uang di bank atau di kantor pos harus menunjukan rencana itu baru uangnya bisa cair,”jelasnya.

Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota sejak 2014 lalu sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan pelatihan kepada aparat gampong, khususnya keuchik yang baru dilantik. Suapaya dengan adanya pelatihan itu aparatur gampong bisa lebih mengerti bagaimana cara menyusun RPJMDES dan RKPDES, selain itu, mereka juga akan lebih mudah dalam menyusun program-program desa yang penggunaan anggarannya akan dipertangungjawabkan nanti. (agus)