Aceh Masih Dilanda Angin Kencang dan Hujan Petir

AcehNews.Net|BANDA ACEH – Sejumlah wilayah di Aceh diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih berpotensi terjadinya angin kencang dan hujan yang disertai petir dalam berapa hari kedepan, 14 hingga 15 Agustus 2016.

BMKG di Blang Bintang, Aceh Besar, mengeluarkan pernyataan dari pengamatan cuaca yang dilakukan Sabtu  (13/08/2016), sejumlah wilayah di Aceh masih dilanda angin kencang. Ketinggian permukaan angin mencapai 3.000 feet yang umunya bertiup dari Barat Daya hingga  ke Timur Laut monsun Barat Daya dengan kecepatan  10 hingga 50 Km/h.

Sebut prakirawan Anang Heriyanto S.Si, wilayah yang dilanda angin kencang dengan kecepatan 40 hingga 50 Km/h yaitu, Banda Aceh, Sabang, Kota Jantho, dan Sigli. Sedangkan sejumlah wilayah Aceh lainnya, tiupan angin kecangnya dari 10 hingga 30 Km/h.

“Dari amatan kami, terjadinya angin kencang dalam berapa hari ini, adanya tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Aceh,” kata Anang kepada AcehNews.net di Aceh Besar.

Sementara itu, sejumlah wilayah yang diprakirakan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir yaitu,  wilayah Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Timur, dan Aceh Utara.

“Kami menghimbau masyarakat agar berhati-hati saat di luar rumah dan maupun di laut karena kondisi cuaca buruk yang masih dapat terjadi meski polanya fluktuatif,” kata Anang mengingatkan.

Sementara sejumlah wilayah lain di Aceh dari pengamatan BMKG dari Citra Satelit, banyak terdapat awan hitam baik pada siang maupun malam hari yang dapat memicu terjadinya petir.

Untuk tinggi gelombang laut, BMKG memprakirakan perairan Banda Aceh-Sabang dan Timur – Utara ketinggiannya dari 1.5 hingga 3.0 meter. Sedangkan perairan Barat-Selatan 2.0 hingga 3.5 meter.

“Sabang kecepatannya anginnya yaitu diprakirakan 50 Km/h, namun tinggi gelombang di perairannya 3.0 meter. Sementara Barat-Selatan kecepatan angin mencapai 30 Km/h dan ketinggian gelombangnya mencapai ketinggian 3.5 meter. Masyarakat yang tinggal di pesisir, nelayan, dan perusahaan pelayaran, diminta waspada dengan kondisi tersebut,” demikian ujar Anang. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *