Populasi Orangutan TNGL Terancam Punah

AcehNews.net | BANDA ACEH – Data dari SRAK (Strategi Rencana Aksi Konservasi) tahun 2007 hingga 2017 mencatat, saat ini ada sekitar  6.600 individu orangutan  di Sumatera. Dari jumlah itu diprediksi pada 2030 sebanyak 4.500 individu orangutan akan lenyap.

Forum Orangutan Aceh (FOR A) menggelar aksi kampanye dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia yang jatuh setiap 30 Januari di Bundaran Simpang Muhammad Jam, Banda Aceh, Senin (30/01/2017). Dalam aksi tersebut FORA menuntut Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) Indonesia untuk menolak rencana rezonasi inti TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) di Kappi.

”Rencana rezonasi inti TNGL akan berdampak negatif terhadap lingkungan taman nasional dan satwa-satwa endemik yang hidup di sana seperti gajah, harimau, orangutan, dan badak Sumatera. Aksi FOR A hari ini untuk mengkampanyekan penyelamatan habitat primata seluruh Indonesia khususnya di Aceh,” ujar  Ketua FORA, Akmal Qurazi.

Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 7.000 hingga 8.000 indivindu orangutan yang masih hidup di TNGL. Paling banyak populasinya di Ketambe, Suak Balimbing, dan Rawa Singkil. Menurut Akmal Qurazi, jika hal ini tidak menjadi perhatian khusus pemerintah pusat maupun daerah, dipastikan populasi terbesar orangutan di Aceh akan berkurang karena habitatnya terganggu.

“Ada banyak penyebab populasi orangutan berkurang, karena kerusakan habitat, pemburuan, perkebunan kelapa sawit, dan panas bumi yang dibangun di kawasan hutan lindung. Maka itu hari ini kami menolak, bila Kappi yang merupakan bagian dari Kawasan Hutan Tropis Sumatera dan Situs Warisan Dunia UNESCO, dihancurkan,” jelas Akmal Qurazi kepada AcehNews.net di Banda Aceh.

Kappi, merupakan salah satu kawasan strategis nasional yang dilindungi oleh hukum perundang-undangannya sebagai zona inti karena fungsi lingkungannya.

Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2016 lalu, Gebernur Aceh telah menyurati Menteri LHK untuk mengajukan permohonan perubahan status zona inti daerah Kappi di kawasan TNGL untuk pembangunan energi panas bumi oleh perusahaan Turki.

Aksi damai yang digelar pada pukul 10.00 WIB diikuti belasan masyarakat peduli  yang tergabung dalam LSM HaKA (Hutan Alam dan Lingkungan Aceh), OIC (Orangutan Information Centre), FKK (Forum Kolaborasi Komunitas), dan organisasi pecinta alam lainnya.

Dalam aksi yang mengusung tema “Habitat Reuloh Populasi Gadeoh (Selamatkan Habitat OrangutanTolak Rencana Rezonasi Kawasan Inti Nasional Gunung Lauser di Kappi), mereka membawa spanduk bertuliskan himbauan dan ajakan. Serta beberapa diantaranya mengenakan pakaian dan topeng orangutan.  (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *