Pesan Mualem Untuk Pemburu  Batu Aceh  

BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf disela-sela pelantikan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (DPP-APBA) dan peresmian Museum Batu Abu Usman, di Banda Aceh, Selasa (3/2/2015) malam berpesan agar batu alam sebagai sumber perekonomian baru bagi masyarakat Aceh agar mengedepankan penjagaan lingkungan.

“Perburuan dan pencarian batu alam Aceh secara besar-besaran jangan sampai merusak lingkungan. Saya harap pencarian batu alam ini tetap dilakukan secara  tradisional sehingga tidak sampai merusak lingkungan,”pesannya.

Batu giok Aceh tidak hanya menjadi ciri khas daerah, tapi juga bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi rakyat Aceh. Menurut Wagub Aceh termasuk wilayah yang memiliki kekayaan batu alam yang berlimpah. Berbagai jenis batu alam tersebut giok aceh, cempaka, kecubung, lavender,  lumut,  belimbing,  delima, dan sebagainya.

Ia juga menyatakan, semua jenis batu itu kini banyak diburu oleh pecinta batu di Indonesia karena keindahannya yang sangat memikat. “Bahkan dalam beberapa lomba di tingkat nasional, batu Aceh kerap sekali keluar sebagai pemenang,”papar Mualem.

Masyarakat  Aceh, pesan Wagub Aceh dari Partai Aceh ini harus bisa memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, sehingga menjadi sumber penghasilan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Mualem juga berpesan, penggemar batu dan kolektor batu alam Aceh harus melihat batu alam dalam konteks keindahannya, bukan berdasarkan kekuatan magis. Karena ini bertentangan dengan akidah Islam. Menurut dia, masyarakat Aceh harus  bersyukur karena Allah SWT yang memberikan kekayaan batu alam di bumi Aceh.

Wagub juga mengharapkan, komunitas APBA dan keberadaan museum ini nantinya dapat meningkatkan kreativitas rakyat Aceh pada seni batu lokal. Sehingga seni batu tidak hanya menjadi ciri khas daerah, tapi juga menjadi sumber ekonomi dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Wagub sangat apresiatif dan mendukung terbentuknya komunitas APBA, karena menurutnya, ini memudahkan langkah dalam mempromosikan batu Aceh ke tingkat dunia. “Komunitas ini perlu kita dukung bersama. Saya harap bisa mempopulerkan batu Aceh ke tingkat dunia,”ujanya.

Acara soft opening yang berlangsung meriah ini turut dihadiri, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Kadis Kehutanan Aceh Husaini Syamaun, Kadistamben Said Ikhsan, Jubir DPA-PA Adi Laweung, sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Aceh, dan puluhan pecinta seni batu Aceh. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *