SINABANG | AcehNews.Net – Komunitas Peduli Sampah Plastik (KPSP) Kabupaten Simeulue, bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Simeulue Timur (Simtim), Lanal setempat, dan penyuluh perikan, peringati hari Manggrove sedunia, pada Kamis kemarin (26/7/2018), di wilayah Desa Lugu.
Peringatan Hari Manggrove sedunia itu dilakukan dengan penanaman bibit pohon Manggrove, sekitar 200 batang, di pesisir pantai desa setempat. Turut hadir perwakilan Dinas Perikananan dan kelautan Simeulue, Camat Simeulue Timur Dodi Juliardi Bas, Danlan Simeulue Letkol Marinir Wempi, dan M. Tr Hanla.
Salah seorang relawan KPSP, Indra Surya mengatakan, kondisi hutan manggrove pesisir pantai di Simeulue sudah banyak yang rusak, baik termakan usia maupun akibat aktivitas manusia sendiri. Katanya lagi, secara lansung atau tidak, manggrove memiliki banyak manfaat terhadap kehidupan manusia.
Maka itu, menurut Indra Surya, masyarakat dan pemerintah daerah perlu merespon cepat untuk menghijaukan kembali manggrove yang telah rusak.
“Manggrove yang ada di pantai kita sudah ada yang rusak, untuk itu kita perlu melakukan penanaman kembali hutan manggrove,” ujarnya kepada AcehNews.Net.
Sementara itu, Camat Simeulue Timur, Dodi Juliardi Bas, kepada media ini menilai, penanaman bakau itu tidak saja untuk menahan gelombang dan mencegah terjadinya abrasi. Tetapi menurut Camat, bakau itu juga bisa bermanfaat sebagai tempat berkembangnya hewan laut, dan juga bermanfaat bagi masyarakat.
“Mari kita lestarikan hutan mangrove, demi masa depan Simeulue. Jangan biarkan hewan ternak kerbau berkeliaran, selain menyebabkan laka lantas, juga dapat merusak hutan bakau,” kata Dodi mengingatkan.
Selain itu, dia juga mengajak masyarakatm untuk menjaga kebersihan dan keindahan pantai, laut serta sungai dari kotoran sampah terutama sampah plastik yang sulit untuk dimusnahkan. (jen)