Orang Miskin di Aceh Capai 837 Ribu Jiwa

BANDA ACEH – Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh pada September 2014 mencapai 837 ribu orang atau sekitar 16,98 persen dari jumlah penduduk Aceh.

“Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan data September 2013 lalu yang berjumlah 855 ribu orang atau 17,72 persen,”kata Kepala BPS Aceh, Hermanto, di Banda Aceh, Selasa (6/1).

Namun, kata Hermanto jika dibandingkan dengan periode penduduk miskin pada Maret 2014, kondisi sedikit jauh lebih baik, saat itu penduduk miskin di Aceh tercatat mencapai 881 ribu orang atau 18,05 persen.

Hermanto merincikan selama periode Maret-September 2014 persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan pedesaan mengalami penurunan, masing-masing di perkotaan menurun sebesar 0,40 persen dari 11,76 persen menjadi 11,36 persen. Sementara di perdesaan mengalami penurunan 1,33 persen dari 20,52 persen menjadi 19,19 persen.

“Ini cukup lumanyan bagi Aceh di 2014 ini, ini sebagai dampak dari berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah Aceh,” terangnya.

Ia juga menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan di Aceh selama periode Maret-September, pertama pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan III  2014 mencapai 0,55 persen dan tanpa migas 1,79 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Aceh secara year on year (dari tahun ke tahun) dengan migas mencapai 2,71 persen dan tanpa migas sebesar 4,82 persen. Faktor lainnya inflasi Aceh pada periode September 2013-September 2014 atau year on year mencapai 5,07 persen, sedangkan inflasi periode Maret-September sebesar 2,42 persen.

Sementara peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2014 sebesar 76,52 persen sedangkan pada Maret 2014 sebesar 76,80 persen.

Dikatakan, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, pakaian, bensin, dan listrik.

Lebih lanjut, Hermanto menyebutkan, secara umum sejak 2011 sampai dengan tahun 2014 jumlah penduduk miskin di Aceh cenderung menurun. Pada Maret 2011, sebut dia, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 19,57 persen, sedangkan pada Maret 2014 penduduk miskin turun menjadi 18,05 persen, dan posisi sekarang 16,98 persen. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *