BANDA ACEH | AcehNews.net – Pihak kepolisian Polres Aceh Jaya, masih menelusuri dan menindaklanjuti kasus kematian atau penemuan bangkai dan tulang belulang lima ekor gajah Sumatera di wilayah Pasie Raya, Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Aceh Jaya, Iptu Bima Nugraha Putra, disela kegiatannya Diskusi Tematik yang digelar Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) di Banda Aceh, Kamis lalu (16/1/2020) .
“Dugaan awal, kematian gajah akibat tersengat arus listrik, karena di lokasi ditemukan kabel listrik terpasang setinggi 1,5 meter,” kata Iptu Bima Nugraha Putra kepada AcehNews.net.
Dipaparkannya, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan enam titik penemuan bangkai gajah. Dari jumlah itu, empat ekor kerangka kepala gajah yang bisa diidentifikasi berjenis kelamin, dua betina dan dua jantan. Sedangkan, satu ekor lagi, tak dapat diperkirakan, karena tinggal tulang belulang.
“Penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi, seperti pemilik lahan, kepala desa, warga, dan sejumlah saksi lainnya. Sedangkan tersangka belum ada, hal ini, masih dalam proses penyelidikan,” kata dia lagi.
Ketika disinggung awak media tentang keterkaitan pihak perusahaan, Kasat Reskrim Polres Aceh Jaya, mengatakan, hasil dari memeriksa keterangan sejumlah pihak, belum ada yang menyebutkan ke arah sana.
“Tapi gak menutup kemungkinan ke sana, karena, kan, proses masih berjalan,” tukasnya.
Diakuinya, sejumlah barang bukti berupa kerangka gajah, telah diambil sampel nya dan di bawa ke mapolresta untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara itu, kerangka gajah lainnya, masih berada di TKP dan pihaknya telah memberikan garis polisi.
Senada itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto menambahkan, kematian gajah dari tahun 2016 hingga 2020, ada 38 gajah mati. Penyebab kematian gajah 74 persen karena konflik, 14 persen perburuan, dan 12 persen mati alami. (Dian)
