Elemen Masyarakat Diminta Mengawasi 318 Paket Proyek APBA Senilai Rp645 M

BANDA ACEH | AcehNews.net – Pemerintah Aceh melakukan penandatanganan kontrak bersama kegiatan strategis APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh) Tahun 2019, di Anjong Mon Mata, Rabu kemarin (24/4/2019).

Kontrak ini merupakan bentuk transparansi publik dan akuntabilitas dengan jumlah paket yang sudah diumumkan pemenang, yaitu sebanyak 318 paket dengan nilai Rp645 miliar yang tersebar di 29 SKPA.

Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan penandatanganan kontrak tersebut merupakan kegiatan strategis APBA 2019 yang telah diumumkan di media massa pada 7 Januari 2019, sebanyak 1.373 paket dengan nilai Rp3,5 triliun. paket yang sudah diumumkan pemenang tersebut sebanyak 318 paket senilai Rp645 miliar yang tersebar pada 29 SKPA dan dilakuka secara bertahap.

Nova juga mengingatkan, kepada para SKPA dan rekanan, bahwa proses penandatanganan kontrak bersama ini juga disaksikan oleh publik. Oleh karena itu, SKPA, KPA, dan PPTK serta rekanan diimbau untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.

“Kepada seluruh elemen masyarakat, LSM, Ormas dan media, mari secara bersama kita lakukan pemantauan agar dalam pelaksanaan seluruh paket proyek berjalan baik, tepat waktu, berkualitas, dan tepat sasaran serta tidak terjadi penyimpangan, sehingga hasilnya memiliki manfaat kepada masyarakat luas,” ujar Plt Gubernur Aceh.

Nova meyakini, pelibatan masyarakat dalam pengawasan proses dan tahapan pembangunan sangat penting agar terwujudnya good goverment dan clean governance. Sehingga di era keterbukaan seperti saat ini, tidak ada lagi celah untuk berbuat curang karena bukan hanya aparat penegak hukum, tetapi masyarakat dapat dengan mudah melakukan pengawasan.

Kepada para Kepala SKPA, KPA, dan PPTK, Nova mengingatkan, agar segera melakukan penyelesaian semua proses administrasi yang dibutuhkan dan melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan proyek tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

“Apa yang dilakukan saat ini belum berada di track yang sebenarnya karena masih lambat. Untuk itu, saya imabu para pemangku kebijakan terkait dan rekanan untuk secara bersama mulai bekerja dan menghargai waktu, karena keterlambatan pada suatu tahap akan berimbas pada tahapan lainnya,” imbaunya.

Menurut Nova, bekerja pada tataran ideal sesuai waktu, akan semakin mempercepat terwujudnya pertumbuhan ekonomi Aceh, yang akan berimbas pada terbukanya ekonomi, meningkatkan lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan seperti yang dicita-citakan bersama.

Kepada para rekanan, Nova juga mengimbau agar tidak sungkan berkonsultas jika menemukan kendala di lapangan pada saat mengerjakan suatu proyek.

“Tidak ada lagi dinding pemisah karena selalu ada ruang untuk berkonsultasi antara rekanan dan Pemerintah karena kita semua bekerja untuk rakyat. Oleh karena itu, rekanan diharapkan dapat menyampaikan secara cepat, jujur dan terbuka, terkait berbagai kendala yang ditemui di lapangan,” harap Nova.

Nova mencontohkan, faktor cuaca bukanlah menjadi tanggungjawab rekanan atau Pemerintah Aceh, oleh karena itu, jika kendala di lapangan telah diketahui bersama, maka akan mudah menemukan solusi dan jalan keluarnya.

“Kita semua pelaku pembangunan ini bukanlah makhluk sempurna. Kesalahan mungkin bisa terjadi di setiap tempat dan dilakukan oleh siapa saja. Oleh karena itu, saling mengingatkan menjadi mekanisme kontrol yang baik. Mari kita perbaiki pengalaman kurang baik dan kegagalan di tahun lalu,” katanya lagi.

Lanjutnya, Kepada para rekanan Nova berharap setiap rupiah yang kerjakan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, Nova meminta kepada rekanan, belanjakan, kerjakan setiap rupiah itu dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Rincian Paket Proyek

Untuk diketahui bersama, kegiatan penandatanganan hari ini terdiri dari pengerjaan konstruksi sebanyak 699 paket senilai Rp2,96 triliun, barang 333 paket senilai Rp267,5 miliar, konsultasi sebanyak 304 paket senilai Rp172,9 miliar, dan jasa lainnya sebanyak 37 paket senilai Rp63 miliar.

Paket tersebut antara lain, jalan 20 paket/Rp317 miliar, gedung 14 paket/Rp44 miliar, jaringan irigasi 14 paket/Rp33,4 miliar, embung/waduk/bendung satu paket/Rp1,6 miliar, jetty/break water/pengaman pantai/tanggul 18 paket/Rp38,2 miliar, sarana ibadah sembilan paket/Rp10,5 miliar, sarana olahraga 21 paket/Rp15 miliar, sarana peternakan satu paket/Rp0,35 miliar.

Berikutnya, sarana transmigrasi tiga paket/Rp8 miliar, sarana perhubungan empat paket/Rp3,8 miliar, sarana pendidikan satu paket/Rp0,65b miliar, sarana wisata satu paket/Rp2,5 miiar, sarana pelabuhan tiga paket/Rp9 miliar, bibit/benih tujuh paket/Rp3,1 miliar.

Selanjutnya, pupuk satu paket/Rp0,48 miliar, bantuan UEP 43 paket/Rp28 miliar, obat/BHP tujuh paket/Rp5,1 miliar, konsultan 55 paket/Rp17,6 miliar, barang lainnya 47 paket/Rp27 miliar, jasa lainnya 22 paket/Rp64 miliar, lain-lain 26 paket/Rp17 miliar. (Saniah LS/ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *