Anugerah WTP untuk Aceh Tamiang  

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang diterima Bupati Hamdan Sati di Gedung BPK-RI Perwakilan Aceh di  Banda Aceh pada 24 Maret 2015, tentu melalui upaya dan kerja keras dalam membenahi Laporan Keuangan yang selama 10 tahun tidak terselesaikan.

Kru AcehNews.net melakukan wawancara ekslusif dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Tamiang, Ir Razuadi Ibrahim MT, Kamis (9/4/2015) di ruang kerjanya di Kuala Simpang. Berikut petikan wawancara Acehnews Net, terkait  Anugerah WTP untuk Aceh Tamiang dari BPK-RI.

AcehNews : Apa saja kiat-kiat dalam upaya menyelesaikan laporan keuangan 10 tahun mulai 2005 hingga 2015 bisa terselesaikan dalam setahun hingga mendapatkan WTP?

Razuardi Ibrahim: Anugerah WTP untuk Kabupaten Aceh Tamiang ini kado istimewa buat kita semua. Adapun kiat-kiat yang telah kami lakukan sebagai berikut; Pertama yaitu, mengetahui kondisi, apa permasalahan yang terjadi dari uang-uang yang belum terselesaikan, bagaimana neraca keuangannya. Lalu komit menyelesaikan permasalahan neraca dari 2005 ke 2015.

Untuk itu kami membentuk tim evaluasi neraca keuangan. Kasus per kasus diaudit dan targetnya adalah menyelesaikan kesemrawutan pencatatan keuangan dari 2005 hingga 2015. Inilah yang membuat kita mendapatkan  anugerah WTP, karena kita tidak punya hutang di 2014 , dan tidak ada lagi pencairan di Januari 2015.

Kedua yaitu, melakukan pendelegasian kepada bawahan kita yang cerdas-cerdas, kemudian menyusun langkah yang  aplikatif dan terukur. Dan ketiga yaitu, keterbukaan, dengan adanya keterbukaan jika ada permasalahan kita bisa mencari solusinya.

AcehNews : Setelah mendapatkan anugerah WTP,  bagaimana upaya Pemkab untuk mempertahankannya kembali?

Razuardi Ibrahim: Pertama yang kami lakukan adalah memberi apresiasi kepada bawahan, apresiasi tersebut tidak harus berbentuk materi, bisa berupa kepercayaan. Kemudian, kami juga membentuk  klinik akuntan, merekalah nanti yang menyelesaikan kalau ada masalah laporan keuangan. Dan terakhir yaitu, tepat waktu, dalam arti punya komitmen terhadap waktu.

AcehNews: Bagaimana saran Anda atau himbauan terhadap penggunaan belanja daerah?

Razuardi Ibrahim: Kita harus bertanggungjawab terhadap setiap rupiah yang keluar, sekecil apapun harus ada catatannya. Bagi Kepala Dinas jangan sungkan-sungkan memunculkan sumber daya manusia (SDM) yang handal, karena yang handal tersebutlah yang mampu menyelesaikan masalah. Bagaimana agar belanja itu berpihak kepada akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan.

Ini pertama kalinya Pemkab Aceh Tamiang meraih WTP dari BPK-RI. Pemkab Aceh Tamiang terus memperbaiki sistim laporan keuangan agar di tahun-tahun yang akan datang WTP bisa diraih kembali. (vio)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *