Tidak Potensi Tsunami,
Sudah 86 Kali Aceh Diguncang Gempa

AcehNews.net|BANDA ACEH – Gempa bumi dengan kekuatan 6,0 Skala Ritcher (SR) kembali mengguncang wilayah Aceh, sehingga membuat masyarakat panik dan keluar rumah.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mata Ie, Aceh Besar, Eridawati  mengatakan, gempa yang melanda Aceh Ahad malam (8/11/2015), sekitar pukul 23.47 WIB yang terasa guncangannya di Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Calang-Aceh Jaya,  hingga Lhokseumawe, berkuatan 6,0 SR itu tidak berpotensi tsunami.

“Sebenarnya setiap hari ada terjadi guncangan gempa, namun tidak dirasakan oleh manusia.  Tetapi kemudian Ahad malam kemarin, terjadi beberapa guncangan pada kekuatan  3 hingga 4 MMI sehingga dirasakan oleh manusia. Pada pukul 15.00 WIB tercatat telah terjadi 45 kali guncangan gempa. Gempa terkuat terjadi pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 6,0 SR yang berpusat di Sabang,” jelas Eridawati.

Setelah malam gempa tetonik berkekuatan 6,0 SR, pada Senin siang (9/11/2015) dengan kekuatan 5,1 SR, terjadi sekitar pukul 13.12 WIB. Menurut BMKG di Mata Ie, pusat gempa  93 KM Barat Laut Sabang dengan kedalaman 10 KM.

Selanjutnya, gempa kembali terjadi pukul 14.12 WIB dengan kekuatan 4,9 SR yang dirasakan di Sabang dan Calang. Kemudian pada pukul 15.12 WIB, Sabang kembali kembali diguncang gempa dengan kekuatan 5,3 SR yang terjadi di 89 Km barat laut Kota Sabang yang
berpusat di 6.41 LU dan 94.77 BT dengan kedalaman 20 Km.

“Hari ini dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, sudah ada sekitar 41 kali gempa yang terjadi di Provinsi Aceh. Tapi dari puluhan gempa tersebut belum dapat disimpulkan apakah gempa susulan dari gempa berkekuatan 6,0 SR yang terjadi di Barat Laut Kota Sabang, pada pukul 23.47 WIB, Ahad malam kemarin,”kata Eridawati.

Semua gempa tektonik yang terekam oleh alat akan dianalisa setiap pukul 07.00 WIB, kecuali gempa yang dirasakan yang dilakukan lebih cepat. “Rata-rata gempa yang terjadi di Aceh ini berkisar antara 3 sampai 5 SR dan yang dirasakan dua sampai beberapa
kali saja,”jelasnya.

Dari amatan AcehNews.net, tidak sedikit diantara warga, Banda Aceh yang berlarian dan langsung melihat kondisi air laut. Sejumlah warga di Jalan Syiah Kuala,  Banda Aceh, langsung menuju kawasan pantai Syiah Kuala, untuk memantau air laut, surut atau tidak.

“Gempanya lumayan kuat, jadi kita harus waspada. Saya lihat air laut, masih tenang. Seperti pengalaman dulu, kalau air laut surut terlebih dahulu, berarti datang tsunami. Tapi fenomena itu
tidak ,”kata seorang warga, Husin.

Kepala BMKG Mata Ie, Eridawati mengimbau agar masyarakat tidak panik dan mempercayai informasi yang bukan dikeluarkan secara resmi oleh BMKG.

“Masyarakat jangan mudah percaya isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, sehingga membuat kepanikan, biasanya karena panik maka timbul musibah lainnya. Pastikan melihat informasi di internet di situs resmi BMKG Mata Ie untuk melihat potensi tsunami atau tidak,”pesannya.

Gempa tektonik yang dirasakan dalam dua hari ini di Kota Banda Aceh dan Sabang, juga dirasakan di beberapa tempat lainnya,  Kabupaten Pidie, Lhokseumawe, Calang-Aceh Jaya, dan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.  (agus/dara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *