Winggo dan Kisah Heroik Para Mahout Alue Kuyun

BANDA ACEH | AcehNews.net – Winggo terlihat pasrah, saat tubuh besarnya semakin tenggelam dalam lumpur bekas sumur tua itu. Tak ada suara ringkik, tapi matanya terus menatap ke depan, ke arah tim yang sedang berupaya mengeluarkannya yang terjebak, sekira delapan di dalam lumpur.

Winggo adalah nama seekor gajah jinak di Conservation Response Unit (CRU)  Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat. Hewan yang dilindungi ini, terjebak di dalam lumpur yang merupakan bekas tumur tua yang berada di sekitar lokasi CRU tersebut, 9 April 2018 lalu, sekira pukul 09.00 WIB.

Para mahout (sebutan pawang gajah) sempat kalang kabut, setelah usaha untuk mengeluarkan Winggo tak berbuah hasil, malah tubuh gajah jantan itu pun semakin tenggelam.

Pawang gajah mengetahui Winggo terperosok ke dalam lumpur yang tak jauh dari CRU, segera memberi pertolongan.  Dipimpin Leader CRU, Boim, segera berupaya mengeluarkan gajah berusia tak remaja lagi itu dari jebakan lumpur.

E…bukannya keluar, gerakan meronta Winggo malah membuatnya terbenam lumpur semakin dalam ke dalam lumpur.

Gagal mengeluarkan gajah jinak CRU mereka, para mahout tak tinggal diam, sepasrah Winggo yang membiarkan tubuh beratnya tenggelam, dengan belalai yang masih terjulai.

Sesegera mungkin, para mahout,  cerita Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, mencari cara dan bantuan lain. Berkoordinasi dengan Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 2 dan Kepala Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree .

Mendapat laporan itu, Sapto,  langsung perintahkan tim PKG Saree untuk segera ke lokasi dengan membawa gajah jinak lainnya, untuk menarik Winggo yang mulai lemas keluar dari lumpur.

“Gitu tau Winggo semakin lemas, saya perintahkan  Leader CRU Alue Kuyun untuk melakukan upaya yang dapat membuat Winggo tetap bertahan sembari menunggu kedatangan tim PKG Saree,” kata Sapto.

Sekira pukul 18.00 WIB sore kemarin menjelang Magrib dengan upaya yang tak kenal lelah tim, Winggo akhirnya bisa dikeluarkan  dari jebakan lumpur dengan selamat, sebelum tim PKG Saree tiba di lokasi.

Setelah selamatkan oleh para pawangnya, Winggo yang tadinya lemas, setelah diperiksa kondisinya, sehat tanpa cedera atau yang lainnya.

“Kondiai Winggo sehat, jadi tidak ada pemeriksaan yang dilakukan pasca terjebak di lumpur, hanya pemeriksaan kesehatan rutin seperti biasa,” demikian kata Sapto dibabak akhir ceritanya.

Pawang gajah, pahlawan bagi Winggo. Delapan jam tubuh bonsornya yang terjebak dalam lumpur bekas sumur tua, bisa diselamatkan. Meski usaha awal penyelamatan Winggo tak berhasil dan semakin membuat tubuh Winggo semakin dalam tenggelam.

Winggo sempat lemas, delapan jam terjebak di dalam lumpur dan kini Winggo pun kembali berkumpul dengan gajah-gajah jinak lainnya di CRU  Alue Kuyun, Aceh Barat, setelah diselamatkan para pawang. Jika Winggo bisa berbicara selayaknya manusia, maka gajah jantan jinak ini akan mengucapkan “terimakasih” kepada para mahout yang menyelamatkan hidupnya. (saniah ls/hafiz)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *