SINABANG | AcehNews.Net – Lelaki paruh baya itu, terlihat melewati jalan setapak yang subur ditumbuhi rumput dan ilalang. Tangannya yang berotot itu memikul hasil perkebunan. Hari itu hujan tak turun, jika turun, warga Desa Kenangan Jaya, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, harus melewati jalan setapak yang berlumpur dan becek. Karena itulah tak sedikit masyarakat, jika musim hujan, mengurunkan niat mereka, memetik hasil kebun, untuk dijual di pasar terdekat.
Begitu lah kondisi miris warga Desa Kenangan Jaya, sebelum jalan impian mereka dibangun TNI pada 2018, melalui program kerjasama Pemerintah Daerah dengan TNI, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Cerita warga setempat, pada 1984 silam, di desa ini, TNI dulu pernah membuka jalan setapak (melalui program ABRI Masuk Desa). Jalan yang tak bisa dilintasi kendaraan bermotor itu, akses jalan satu-satunya di Desa Kenangan Jaya.
Hari berganti, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Harapan untuk memiliki jalan lintas yang bisa dilalui kendaraan bermotor tak pernah pupus. Hingga satu waktu kabar gembira itu pun berhenbus dari mulut ke mulut. “Tentara akan membuat jalan. Tentara akan mewujudkan impian yang tak pernah pupus itu, lewat TNI Manunggal Membangun Desa”.
TMMD, merupakan satu kegiatan yang mendapat dukungan oleh semua pihak termasuk oleh Pemerintah Daerah. Karena membangun bangsa ini tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga atau organisasi tertentu, tetapi perlu dilakukan bersama-sama, bergotong royong, dan terintegrasi.
Program TMMD yang dilaksanakan TNI AD dengan terjun langsung ke desa-desa, sesuatu yang menggugah masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Selama ini tidak ada aktifitas yang diprogramkan oleh TNI yang hanya dilakukan sendiri oleh TNI, tetapi senantiasa melibatkan masyarakat, baik sebagai pelaku maupun sasaran dari pembangunan.
Gotong Royong
Laki-laki berpakaian loreng dari Kodim 0115/Simeulue bergotongroyong bersama masyarakat, menyulap jalan setapak yang pernah dibuka TNI pada 1984 silam itu menjadi lebar dan panjang, hingga bisa dilintasi kendaraan bermotor.
“Bahagia sekali. Itu yang kami rasakan sekarang, warga Desa Kenangan Jaya, sudah bisa membawa hasil kebun dan pertanian dengan kendaraan bermotor. Dulu, sudah berpuluh tahun orangtua kami, mengangkut hasil kebun, dengan berjalan kaki, memikul padi, ubi, dan hasil kebun lainnya, untuk dibawa pulang atau pun di jual ke pasar terdekat,” cerita Sardiman, kepada AcehNews.net, Rabu (1/8/2018).
Terobosan jalan sepanjang 4000 meter dan peningkatan sepanjang 1.600 meter dengan lebar 9 meter yang dikerjakan TMMD bergotong royong melibatkan masyarakat setempat, sudah hampir selesai.
Namun, jika saja tidak ada kendala hujan yang terus mengguyur sepekan terakhir ini, jalan yang menghubungkan dua kecamatan ini, Salang dan Simeulue Barat, sudah jauh realisasinya.
Kendati demikian, banyak ide para tulang punggung Negara ini. Jalan yang berlumpur dibuat gambangan dari bambu seukuran betis orang dewasa, agar jalan itu bisa dilalui warga dan para Satgas TMMD ini.
Satu-persatu jembatan dari batang kelapa mulai dikerjakan. Terlihat, meski berpeluh, semangat gotong royong tak sirna dan paras senyum tetap akrab menyapa.
Terlihat pula, batang kelapa berukuran besar itu pun diangkat beramai-ramai. Berat itu pun terasa ringan. Dan derap langkah kaki seirama, bak sedang baris berbaris.
“Hujan terus beberapa hari ini, kalau tidak hujan, mungkin kilometernya sudah jauh sekali kita kerjakan. Mudah-mudahan hujan tidak turun lagi, dan jalan ini akan segera dapat dinikmati warga,” demikian kata salah seorang anggota TNI dari Kodim 0115/Simeulue.
TNI Manunggal Membangun Desa ke-102 Tahun 2018. Program kerjasama Pemerintah Daerah dengan TNI yang hampir sebulan menyambangi Desa Kenangan Jaya. Tepatnya sekitar 10 Juli Program TMMD ke-102, secara resmi dibuka oleh Bupati Simeulue, Erli Hasim. Sebanyak 134 personel TNI/Polri dilibatkan dalam program tersebut, ditambah dari unsur pemerintah daerah sebanyak 16 orang.(Jenedi Rahman)