Terkait Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah, BSI Berharap Media Siber Garda Terdepan Mengedukasi Masyarakat

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Komisaris PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, M.Arief Rosyid Hasan berharap, media siber menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang iklusi dan literasi keuangan dan ekonomi syariah.

Hal itu disampaikannya dalam lawatannya ke Aceh dan menyempatkan diri berkunjung serta bersilaturahmi ke kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh. Didampingi Corporate Communication (Corcom) perusahaan itu, Eko Nopiansyah, mantan ketua PB HMI periode 2013-2015, Senin (10/5/2021) di Banda Aceh.

“Pentingnya dukungan dan peran media dalam mendorong literasi keuangan syariah, tidak saja di Aceh tetapi juga Indonesia,” ucapnya.

Dikatakannya, prospek ekonomi syariah saat ini memperlihatkan kinerja yang memuaskan, dan dunia global tengah mengincar prospek pasar perekonomian syariah di Indonesia.

“Ditengah perekonomian dunia yanag sedang krisis sebagai dampak pandemi Covid-19, terbukti sistem ekonomi dan keuangan syariah lebih survive atau dapat bertahan,” ucapnya lagi.

Lanjutnya, itu ditunjukkan dengan kinerja BSI yang tumbuh ditengah kondisi Covid-19, dan bahkan pertumbuhannya menunjukkan angka yang memuaskan. “Dunia global saat ini sedang mengarah pada ekonomi dan keuangan syariah,” kata M.Arief.

Dan bahkan, menurut M. Arief, ekonomi dan sistem keuangan syariah akan menjadi tatanan dan konsep ekonomi masa depan. Sebab, tukasnya, sistem ekonomi kapitalistik tidak mampu menjawab persoalan masyarakat dunia saat ini.

Diakuinya, kendala terbesar di Indonesia saat ini adalah masalah literasi dan inklusi keuangan syariah. Karena itu, dibutuhkan effort semua pihak, baik media, anak-anak muda, dan semua elemen untuk saling mendukung memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Literasi ekonomi dan keuangan syariah ini harus kita bangun dan terus menerus. Sebagai tanggungjawab kita bersama memberikan edukasi kepada masyarakat,” demikian tandasnya.

Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky yang didampingi oleh pengurus daerah organisasi media siber itu, meminta BSI untuk aktif memberikan dukungan literasi keuangan syariah. Sebab, kata pemilik media popularitas.com itu, hasil penelitian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru 17 persen warga Aceh yang memahami sistem ekonomi syariah.

Hal itu berarti, masih terdapat 83 persen lagi warga Aceh yang belum memahami tentang produk ekonomi dan keuangan syariah. Dan prosentase ini, menurut Hendro, masih sangat besar dan menjadi tantangan bersama, apalagi kemudian, saat ini Aceh telah menerapkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah.

“Saat ini JMSI telah beberapa kali melakukan diskusi terkati dengan literasi keuangan dan Qanun LKS, dengan harapan sebagai bentuk dukungan organisasinya terhadap keberadaan Qanun Lembaga Keuangan Syariah,” kata Hendro.

Hendro juga mengatakan, JMSI Aceh pada September 2021 mendatang akan melangsungkan kegiatan dengan tema “Aceh Kiblat Ekonomi Syariah”, dan pada saat acara itu nantinya, pihaknya akan memberikan Ekonomi Syariah Award kepada Presiden RI, Joko Widodo, dan Wapres, KH Ma’ruf Amin.

“Dengan tema Aceh Kiblat Ekonomi Syariah, JMSI akan mengundang Kepala OJK RI, Gubernur Bank Indonesia, komunitas blogger Indonesia, para pemilik media siber nasional, dalam seminar Media Siber dan Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah,” kata Hendro lagi.

Dan untuk itu, Hendro berharap dukungan Bank Syariah Indonesia untuk suksesnya acara tersebut. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *