AcehNews.net|BANDA ACEH – “Ada perasaan berbeda ketika saya memerankan Tjoet Nyak Dhien di Aceh yang merupakan tanah dia (Cut Nyak Dhien) sendiri,” itulah ungkapan yang diucapkan oleh Sha Ine Febrianti saat diskusi setelah memerankan Tjoet Nyak Dien dalam Pementasan Monolog Tjuet Nyak Dhien dalam acara menyambut 70 tahun Indonesia Merdeka di Gedung AAC Dayan Daood, beberapa waktu lalu.

Pementasan Monolog Tjuet Nyak Dhien dan Diskusi Budaya Merdeka, 9 Desember 2015,  adalah pementasan teater kontemporer yang memedukan pemantasan monolog dengan multimedia, dan ilustrasi musik. Dalam pementasa ini terlihat semangat perjuangan Tjoet Nyak Dhien.

Selama pementasan terlihat Sha Ine Febrianti wanita kelahiran Semarang yang juga berprofesi sebagai model dan aktor tersebut dengan semangatnya berhasil membawa semangat penonton dalam kehidupan Tjoet Nyak Dhien yang merindukan tanah kelahirannya ketika sudah diasingkan ke Semedang, Jawa Barat.

Tjoet Nyak Dhien menceritakan kisah hidupnya mulai dari masa kecilnya, hingga masa perjuangannya bersama suaminya. Baik pada masa bersama Teukuk Ibrahim Lamnga sebagai suami pertama maupun ketika bersama Teuku Umar sebagai suami ke dua. Dan juga tetang masa perjuangan melanjutkan perjuangan setelah suaminya meninggal.

“Ini pementasan yang luar biasa, pementasan yang mempu membuat penontonnya menghargai sejarah, khususnya peran Tjoet Nyak dalam memperjuangan Aceh dari penaklukkan Belanda” kata salah seorang penonton Fahzian Aldevan.

Pementasan ditutup dengan diskusi dan tanyan jawab yang melibatkan penulis cerita, pemeran dan kru yang terlibat didalamnya. (ogah umar dhani)