Setelah Berstatus Negeri, ISBI Aceh Kini Punya Bangunan

JANTHO – Gubernur Aceh yang diwakili Sekda Aceh, Dermawan didampingi, Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, DR Ahmad Akmal, Rektor ISI Padangpanjang, Prof DR H Novesar Jamarun MS, didampingi Muspida Aceh Besar meletakkan batu pertama pembangunan Gedung ISBI Aceh di Gampong Bukit Meusara, Kecamatan Kota Jantho, beberapa hari lalu.

ISBI yang didirikan tersebut secara akademis dimaksudkan untuk menjaga dan merawat seni budaya secara logika, etika, dan estetika. Serta untuk  mengembangkan karya seni dan budaya sebagai alat memperkokoh kebangsaan Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah menyatakan, didirikannya ISBI Aceh di Kota Jantho merupakan suatu kehormatan besar bagi Kabupaten Aceh Besar. Hal ini merupakan salah satu bukti komitmen Pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya sebagai warisan leluhur.

“ISBI sebagai perguruan tinggi seni budaya nantinya diharapkan dapat membumikan warisan budaya Aceh dan Nusantara, melakukan kreasi produk senin dan budaya melalui budaya baru serta memperkuat hubungan antaranak bangsa di seluruh jagad raya,” kata Mukhlis Basyah.

Sementara itu, Sekda Aceh, Drs Dermawan MM mengemukakan, dengan hadirnya ISBI Aceh, berarti impian Aceh menghadirkan perguruan tinggi seni dan budaya di Aceh telah membawa hasil. Melalui perjuangan yang cukup panjang, upaya itu akhirnya berhasil setelah pada 6 Oktober 2014 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani prasasti sebagai simbol resminya berdiri ISBI Aceh bersama 11 universitas lain di berbagai wilayah di Indonesia.

“Mudah-mudahan ini merupakan cikal bakal menghadirkan cendekiawan dengan perspektif budaya dan seni yang tajam dan berkualitas dari Bumi Serambi Mekkah,” katanya.

Aceh, tambah Dermawan, termasuk wilayah yang sangat kaya dengan karya seni dan budaya. Hanya saja, tidak banyak dari karya itu yang terkonstruksi dengan rapi. Kehadiran ISBI Aceh diharapkan mampu menata semua itu dalam kajian dan analisis ilmiah, sehingga kearifan lokal terjaga dengan baik.

Rektor ISBI Aceh, DR Ahmad Akmal MPd menambahkan, dari empat ISBI di Indonesia yang diprogramkan, hanya ISBI Aceh dan ISBI Papua yang sudah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Oktober 2014 lalu di Surabaya. Hal itu tak terlepas dari kerja keras Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar, serta dukungan para pendiri yang terdiri dari tokoh seniman, budayawan, akademisi, serta ISI Padangpanjang.

Sebagai embrio dari ISBI Aceh, tutur Ahmad Akmal, melalui program Pendidikan di Luar Domisili ISI Padangpanjang, pihaknya sudah menerima 94 mahasiswa baru untuk lima jurusan. Masing-masing seni tari, seni musik nusantara, seni teater, seni murni, dan seni kriya. (mariadi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *