Saat Ramadhan, Timun Suri Laris Manis di Aceh

BANDA ACEH|AcehNews.net –  Boeh timon wah atau yang dikenal dengan boeh timon gapu (timun suri) yang dibalut dengan kulit pohon pisang, agar tidak pecah dan terhindari dari terik matahari, menjadi pilahan utama warga Banda Aceh untuk menjadikan buah yang hanya ditemui saat Ramadhan ini menjadi minuman khas Aceh saat berbuka.

Salah seorang pedangan timun suri di Pasar Penayoeng, Banda Aceh,  Sulaiman Efendi, saat ditemui AcehNews.net mengatakan, buah ini memang ramai dibeli masyarakat pada saat bulan puasa saja, dan jarang ditemukan pada saat bulan-bulan biasa. “Buah ini dijadikan sebagai minuman pembuka oleh masyarakat, makanya timun ini hanya ramai diminati pada saat bulan puasa saja,” tuturnya, Jumat (26/6/2015).

Harga timun ini dijual mulai dari seharga Rp12 ribu hingga Rp20 ribu per buahnya (tergantung pada besar kecil buahnya). Biasanya kata Efendi sehari bisa 100 hingga 200 buah timun suri habis dijualnya. “Kalau cuaca panas biasanya terjual 200 buah dalam sehari,” sebutnya.

Timun tersebut diambil dari kebunnya sendiri,  atas hasil panen selama ia tanam selama dua bulan lalu menjelang Ramadhan. “Timun ini punya saya sendiri, hasil saya panen dua bulan yang lalu,”kata Efendi, sambil melayani pembeli di terik panas matahari.

Masyarakat Aceh umumnya, sering membuat timun suri ini dengan cara digarut. Setelah digarut buahnya bisa dicampur dengan santan, cincau, sirup kurnia, dan es batu. Minuman pembuka timun suri menjadi minuman khas masyarakat Aceh saat berbuka puasa. (zuhri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *