Rumoh Aceh Menjadi Kafe Peduli Budaya  

BANDA ACEH – Sejak usaha ini dirintis pada 2010, sedikit demi sedikit, owner Rumoh Aceh, Muhammad Nur menjadikan tempat tongkrongan para penikmat kopi arabika dan luak murni dari dataran tinggi Gayo ini semakin kental nuansa keacehannya.

Bagaimana tidak, bukan saja dari rasa kenikmatan asli kopi yang disuguhkan, tetapi nuansa kafe ini kental dengan balutan budaya Aceh. Mulai dari bangunan rumoh Aceh, interior, kursi, sajian makanan, kue hingga masakan tradisional Aceh.

“Ini memang impian saya. Alhamdulillah melalui momen kunjungan Menteri Penasehat Sosio Budaya Kerajaan Malaysia, YBhg Tan Sri Rais Yatim pada Jumat (14/11) dua hari lalu, akhirnya bisa mewujudkan impian saya ini dengan menjadikan tempat ini sebagai Rumoh Aceh Peduli Budaya,” kata M.Nur kepada AcehNews.net di Banda Aceh, Minggu (16/11).

Rumoh Aceh memang disetting jauh dari kebisingan hiruk pikuk kendaraan bermotor. Penikmat kopi menikmati kopi di bawah rumah tradisional masyarakat Aceh yang sudah sulit ditemui di perkotaan maupun pedesaan di Aceh.

“Insya Allah saya akan terus menyempurnakannya. Mereka yang berkunjung ke Rumoh Aceh tidak saja bisa menikmati rasa kopi murni arabika dan luak, kue dan masakan tradisional Aceh yang disajikan juga secara tradisional bisa dinikmati di sini. Nanti Insya Allah akan ada panggung mini yang menyajikan berbagai pentas seni budaya Aceh di sini,” tutur M.Nur lagi.

Jika berkunjung di Rumoh Aceh, wisatawan dan penikmat kopi Aceh tak perlu repot-repot membagi waktu untuk menikmati kopi, kemudian ke tempat lain mencicipi kue dan masakan tradisional Aceh. Atau melihat  dan menikmati alunan musik dan tarian tradisional Aceh. Karena Rumoh Aceh sudah menyuguhkan itu semua secara komplit. Melihat sisi lain Aceh di Rumoh Aceh milik M. Nur yang terletak di Jeulingke, Banda Aceh. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *