Ribuan Ikan dan Udang Mati di Krueng Bayeun

BANDA ACEH|AcehNews.Net – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) memita kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapeldada) Aceh menyelidiki ribuan ikan dan udang yang mati di Krueng Bayeun, Aceh Timur, beberapa waktu lalu, 17 Mei 2015 yang diduga sementara mati akibat limbah perusahaan sawit yang ada di kawasan tersebut.

“Warga sempat sudah mengumpulkan udang sebanyak 100 kilogram, tetapi udang yang mati itu berbau limbah bukan berbau racun. Hingga saat ini belum bisa dipastikan perusahaan mana yang bertanggungjawab atas matinya ribuan ikan dan udang di Krueng Bayeun,” ungkap anggota DPRA daerah pilihan Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky  kepada AcehNews.Net Selasa (19//5/2015) di Banda Aceh.

Matinya ribuan ikan dan udang di Krueng Bayeun diketahui setelah mendapatkan laporan dari masyarakat setempat. Untuk itu, dia meminta Bapeldada Aceh segera menindaklanjuti laporan warga dan melakukan penyelidiki.

Menurut Iskandar, jika dibiarkan begitu saja, otomatis masyarakat akan semakin dirugikan dan berdampak kepada pencemaran lingkungan yang lebih parah, bahkan pada kesehatan masyarakat setempat. “Investigasi segera dilakukan, jika terbukti benar dugaan adanya pencemaran yang dilakukan oknum perusahaan sawit, maka akan dibawa ke rahan hukum.

“Kami, DPRA akan menjadikan ini agenda penting dalam rangka penyelematan dampak lingkungan termasuk mengantisipasi dampak kesehatan masyarakat di lingkungan perusahaan,”kata Iskandar.

Saat ini warga setempat terus mencari dari mana asal limbah yang mencemari Krueng Bayeun. DPRA juga meminta agar Bapeldada Aceh segera turun ke lapangan, melakukan investigasi dan mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar libah untuk dicek di laboratorium. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *