Program KB Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

BANDA ACEH | AcehNews.net – Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, SEAk, MM, Selasa (03/10/2017) pada saat mencanangkan Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) Sejahtera mengatakan, pemahaman yang salah selama ini tentang program KB, membatasi jumlah anak, hendaknya dihilangkan.

“Jika selama ini ada pemahaman bahwa program KB membatasi jumlah anak, seperti yang selama ini dipahami warga, pemahaman tersebut tidak lah benar. Program KB tidak membatasi jumlah anak, tetapi menjaga jarak kelahiran, untuk meningkatkan kualitas hidup anak. Sehingga anak-anak yang dilahirkan sehat, berkualitas dan berkarakter,” kata Walikota Aminullah dalam pidato sambutannya, sebelum me-lauching Gampong Mulia sebagai Kampung KB Sejahtera tingkat kecamatan di Banda Aceh.

Program Kampung KB merupakan program dari Presiden Jokowi yang bertujuan membangun kesejahteraan masyarakat melalui daerah pinggiran, terpadat penduduknya, daerah tertinggal, dan termiskin. Kampung KB sendiri merupakan miniatur pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berenancana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang dimandatkan kepada BKKBN. Dimulai dengan pencanangannya di tingkat kabupaten dan tahun ini pencanangannya berjalan di tingkat kecamatan. Adapun sasaran program Kampung KB adalah keluaga yang memiliki balita, remaja, lansia, dan peningkatan ekonomi keluaga.

“Program Kampung KB merupakan program dari Presiden Jokowi, untuk itu mari bersama-sama, terintegrasi, dan terkoordinasi kita sukseskan program tersebut,” ajak Aminullah.

Tema yang diangkat pada pencanangan Kampung KB di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam hari ini adalah “Kampung KB Sejahtera Menuju Banda Aceh yang Gemilang dalam Bingkai Syariat”.

Turut hadir pada acara peresmian itu, Wakil Walikota, Drs Zainal Arifin, Ketua DPRK, Arief Fadillah, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh yang diwakili Kabid ADPIN (Advokasi, Penggerakan, dan Informasi), Faridah SE, MM Aceh dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Banda Aceh, dr Media Yulizar, Muspika, para camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, keuchik, dan masyarakat setempat.

Selain menyingung soal program Kampung KB, Aminullah juga menyebutkan, saat ini angka kemiskinan di Banda Aceh mencapai 7,6% dan pengangguran mencapai angka 12%. Menurut walikota tingkat kesejahteraan masyarakat hingga hari ini masih sangat mengkawatirkan. Sebutnya, dalam satu keluarga menanggung beban menafkahi 10 orang anak, dan hal ini tidak boleh terjadi lagi.

Walikota berharap program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga yang ada dilaksanakan di Kampung KB dapat berjalan maksimal guna meminimalisir angka kemiskinan dan pengganguran di Kota Banda Aceh.

“Kami berharap bisa disampaikan kepada Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, sekarang ini, kelompok UPPKS kita sulitnya mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha mereka dan juga kesulitan memasarkan hasil produk mereka. Setelah pencanangan Kampung KB ini saya berharap ada pembinaan berkelanjutan dan juga bantuan modal usaha. Kepada masyarakat saya himbau agar membeli produk masyarakat lokal. Karena ini salah satu langkah menuju masyarakat sejahtera,” demikian tegas Walikota Aminullah.

Sementara itu, Kabid ADPIN Perwakilan BKKBN mengatakan, program prioritas BKKBN. Sebagaimana penegasan dari Kepala BKKBN RI, Surya Chandra Surapaty beberapa waktu lalu di Jakarta. Agar program prioritas Kampung KB menjadi perhatian khusus semua pihak karena program tersebut bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, pemerintah daerah kata Faridah, dalam pelaksanaan program Kampung KB bisa menyesuaikannya dengan kearifan lokal daerah masing-masing, sehingga kriteria Kampung KB disetiap daerah di Indonesia dan Aceh khususnya, berbeda-beda sesuai dengan potensi daerah.
“Banda Aceh bisa saja mengembangkan potensi di daerahnya. Apalagi saat ini Banda Aceh sedang bergeliat pariwisatanya. Sah-sah saja program ini dijalankan di Kampung KB karena pariwisata juga berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di provinsi lain sudah dilakukan hal ini dan semoga Banda Aceh bisa menerapkannya. Pada dasarnya program Kampung KB dikembalikan lagi kepada kearifan lokal masing-masing daerah,” jelas Faridah.

Kepala Dinas P3A dan KB, dr. Media dalam laporannya menyebutkan, setelah pencanangan Gampong Mulia sebagai Kampung Sejahtera, dalam Oktober ini juga akan dicanangkan delapan Kampung KB lagi di delapan kecamatan di Banda Aceh. Rincinya di Kecamatan Lueng Bata di Gampong Lampaloh, Jaya Baru di Gampong Lamjamee, Meuraxa di Gampong Ulee Lheu Kuta Raja di Gampong Jawa, Baiturrahman di Gampong Peuniti, Ulee Kareng di Gampong Ceurih, Syiah Kuala di Gampong Tibang, dan Kecamatan Banda Raya di Gampong Lam Ara. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *