Ilustrasi Gajah di Hutan

Hutan Berubah Fungsi
Populasi Gajah Sumatera Berkurang

BANDA ACEH –  Perubahan fungsi hutan akan berdampak berkurangnya jumlah populasi gajah Sumatera. Untuk itu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta pemerintah peduli dengan hal tersebut.

“Jika kegiatan konversi hutan menjadi lahan bisnis perkebunan maupun pertambangan dan perluasan bisnis lainya jusru akan menyempitkan ruang bagi gajah dan satwa ini akan punah puluhan tahun kedepan,” jelas Direktur Walhi Aceh, M. Nur kepada acehnews.net, Selasa (9/9) di Banda Aceh menanggapi persoalan perubahan fungsi hutan.

Jelas dia lagi, secara perlahan jumlah populasi satwa yang dilindungi terancam punah akibatkan adanya kegiatan berlebihan manusia dalam kawasan hutan, itu menjadi ancaman terbesar bagi satwa.

Sebut M. Nur ada 9 kabupaten di Aceh merupakan pusat populasi gajah, jika semua kawasan hutan di kabupaten tersebut dijadikan kawasan industri, maka itu akan menjadi ancaman terbesar bagi populasi gajah di kawasan tersebut.

“Pembangunan apapun yang sudah dirancang di dalam RTRW Aceh 2013-2033 harus menjadi perhatian serius BKSDA dan para pihak pengawal kebijakan pembangunan. Jika tidak, akan ada terus berita duka satwa liar yang dilindungi mati,” sebut M. Nur.

Hutan Aceh merupakan benteng terakhir bagi satwa Gajah Sumatera untuk hidup. Oleh karena itu, kata Direktur Walhi Aceh, penting bagi pemerintah Aceh dan Sumut membangun kerjasama dalam mengatasi persoalan ini.

Namun, jika hal itu dibiarkan terus menerus dapat dipastikan jumlah populasi gajah akan menurun bahkan hilang dari Sumatera, pada akhirnya UU dan kelembagaan bertolak belakang dengan praktek lapangan.

Menurut dia, kepunahan gajah satu indikasi perubahan hutan dalam skala besar atasi prilaku manusia dengan alasan mempercepat pembangunan jalan yang membelah kawasan konservasi dan hutan lindung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *