Petugas Bandara SIM Gagalkan Penyeludupan Ganja

BANDA ACEH –  Petugas Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar pada Kamis (23/4/2015) berhasil menggagalkan empat koper ganja kering yang diduga hendak diseludupkan ke luar Aceh.

Empat koper ganja kering yang diduga akan diseludupkan ke Ambon, Maluku, diserahkan hari itu juga oleh pihak Bandara SIM dan bersama seorang tersangka berinisipa M.IR (27) ke pihak kepolisian Polresta Banda Aceh.

Kepada wartawan di Banda Aceh, Kapolresta, Kombes Pol Zulkifli mengatakan, keempat koper ganja yang gagal diseludupkan ke Ambon itu, berkat keberhasilan pihak Angkasa Pura bersama Satpam Bandara SIM.

“Ganja kering di dalam koper diketahui petugas bandara saat empat koper itu dimasukkan ke dalam x-ray (alat deteksi barang),” jelas Kapolresta saat menggelar barang bukti bersama seorang tersangka, di Mapolresta Banda Aceh, Rabu minggu kemudian (29/4/2015).

Kapolres mengatakan, M IR yang merupakan warga asli Ambon itu, saat membawa empat koper ganja berasal dari Bireuen tersebut bersama tiga rekannya ke Bandara SIM. Tapi sebelum menuju ke bandara di Aceh Besar, terlebih dahulu mereka ke bandara Malikussaleh Lhokseumawe.
Namun, sampai di Bandara Lhokseumawe ketinggalan pesawat, sehingga beralih ke bandara SIM. “Menurut pengakuan tersangka sebelum empat koper ganja kering itu dibawa ke Ambon lebih tersangka membawanya ke Medan. Melalui Medan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan baru ke Ambon,” papar Kapolresta Banda Aceh itu lagi.

Dari keterangan Kapolresta, ganja kering sebelum dimasukan ke dalam kopor dibungkus dengan daun pisang kering, kemudian dibalut lagi dengan kertas karbon dan ditambah lagi kertas aluminium koil supaya tidak terdekteksi,” jelas Zulkifli.

Kapolresta Banda Aceh ini menambahkan dalam keterangannya kepada awak media di Banda Aceh jumlah tersangka ada empat orang dan diduga masing-masing membawa satu kopor . Namun saat M.IR diamankan petugas bandara tiga tersangka lainnya berhasil melarikan diri.

“Tersangka M.IR mengaku tidak begitu mengenal tiga orang rekannya itu dan serta tidak mengetahui tempat tinggal mereka. Kini tiganya menjadi target daftar pencarian orang (DPO),” pungkasnya. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *