Peringati 10 Tahun Tsunami, Nelayan di Aceh Tidak Melaut

BANDA ACEH – Memperingati 10 tahun gempa tsunami pada Desember 2004, puluhan nelayan di Banda Aceh libur melaut, dan lebih melakukan aktifitasnya di darat.

Puluhan kapal ikan yang berada di kawasan lampulo Banda Aceh tidak melakukan aktifitasnya. Selain itu aktifitas jual beli disejumlah toko dikawasan tersebut juga tutup, situasi di lokasi dermaga tampak sepi, mereka lebih memilih untuk melakukan zikir dan doa bersama di mesjid-mesjid terdekat.

“Sudah tiga hari kami tidak melaut, untuk memperingati 10 tahun tsunami yang terjadi di Aceh,” kata salah satu nelayan di Lampulo, Said, Jumat (26/12).

Ia juga menyebutkan, meskipun tidak melaut namun mereka tidak memiliki agenda khusus selain untuk memperingati 10 tahun pasca musibah yang merenggut lebih dari ribuan jiwa masyarakat Aceh.

“Larangan melaut pada 26 Desember mulai berlaku setahun setelah peristiwa tsunami 2004 silam, keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah panglima laot Aceh bersama seluruh panglima laot diseluruh Kabupaten Kota di Aceh,” katanya.

Meski tidak melaut selama tiga hari, sejumlah nelayan merasa tidak keberatan dengan larangan tersebut. Ia juga menyebutkan para nelayan direncanakan akan kembali melaut pada hari Sabtu (27/12).

Sementara peringatan 10 tahun tsunami di Banda Aceh dan Aceh Besar diisi dengan doa dan zikir bersama disejumlah masjid dan mushalla. Peringatan 10 tahun tsunami yang dipusatkan dilapangan Blang Padang Banda Aceh dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebagian masyarakat di Banda Aceh dan Aceh Besar mulai meninggalkan kegiatan rutinnya sesaat untuk memanjaatkan doa kepada para korban tsunami yang terjadi akhir Desember 10 tahun silam. (ajnn.net)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *