Dampak Pandemi Covid-19,
Perekonomian Terganggu, Komisi II DPR Papua: Kita Bangkitkan dari Pedesaan

MERAUKE | AcehNews.net – Dampak pandemi Covid-19 merubah seluruh tatanan perekonomian secara global termasuk di Papua. Sejak 26 maret 2020 akses keluar masuk ke Papua ditutup hingga sekarang, terjadi gejolak harga. Inflasi tak bisa dihindari karena beberapa komoditi sempat habis di pasaran dan mengalami kenaikan harga secara drastis seperti telur harga normal Rp60.000 jadi Rp120.000/papan.

Hal itu dikarenakan 80 persen kebutuhan di Papua terutama bagian utara disuplai dari luar seperti bawang merah, bawang putih, telur, beras, dan sebagainya kecuali Merauke yang masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat seperti beras dan lain-lain.

Melihat perekonomian terganggu maka pemerintah Provinsi Papua mengambil langkah kebijakan membolehkan kembali arus distribusi dalam hal ini kapal PT. Pelni dengan catatan hanya membawa logistik, bukan penumpang untuk menghindari penyebaran virus Corona.

Demikian disampaikan Anggota Komisi II Bidang Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Mustakim HR,SE,SH, M.Si, MH kepada AcehNews.net via telepon seluler, Senin (1/6/2020).

Ketua Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, mewabahnya Covid-19 sangat mengganggu bukan saja perekonomian lokal namun terhadap jasa dan suplai pun demikian.

“Setelah pemerintah membolehkan kapal masuk membawa logistik akhirnya bisa menekan gejolak. Syukur saat ini sudah normal, namun sendi-sendi ekonomi sudah rusak dan terganggu harus bangunnya dari bawah bukan dari atas. Saat ini kita harus membangkitkan perekonomian dari pedesaan,” tegasnya.

Pria berdarah Sumatera Selatan ini melihat daya beli masyarakat sangat rendah karena di Papua banyak tergolong kalangan menengah ke bawah. Keinginan masyarakat membeli barang pun terbatas karena keuangan yang menipis. Terlebih Covid-19 belum diketahui sampai kapan berakhir sehingga masyarakat hanya membeli barang yang betul-betul dibutuhkan.

“Perputaran uang hanya lokal saja. Apalagi penerbangan tidak ada, biasanya uang bisa keluar masuk sekarang tidak bisa. Selain itu, banyak industri tidak operasi sekarang, pabrik-pabrik sudah PHK karyawan akibat Covid-19. Terutama industri yang bahan baku ketergantungan dengan impor sekarang tidak ada impor,” beber Mustakim.

Oleh karenanya, sambung dia, membangun perekonomian dalam situasi sekarang tentu dengan mematuhi himbauan pemerintah. Bagi masyarakat di perkotaan bisa memanfaatkan pekarangan yang ada, sedangkan bagi masyarakat di pedesaan/kampung bisa hidup dari kebunnya terlebih dahulu. Tentu dengan harapan, pemerintah ikut campur membantu yang dibutuhkan masyarakat. seperti petani bisa dibantu bibit, atau pupuk, dan lainnya.

Politisi demokrat ini juga mengingatkan rekannya semua anggota dewan di Papua baik provinsi, kabupaten untuk melihat masyarakat kecil. Setidaknya bisa melihat di dapil pemilihannya karena sangat diharapkan masyarakat.

“Saat ini anggota dewan harus gencar ke masyarakat, bantu walaupun nilainya tidak seberapa, namun sangat berarti. Masyarakat membutuhkan kita, jangan hanya waktu kepentingan kita saja gencar ke masyarakat tapi sekarang masyarakat yang butuh perhatian kita,” demikian pesannya. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *