Pemilihan Ketua PWI Aceh Diharapkan Tidak Ada Money Politik

AcehNews.Net|BANDA ACEH – Koordinator Deklarasi HT. Anwar Ibrahim mengharapkan pada pemilihan calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh periode 2015-2020 yang akan berlangsung pada 23 November 2015 akan datang, tidak terjadi money politik.

“Kita bukan partai politik. Money politik dapat merusak citra baik PWI Aceh, untuk itu saya harapkan pada pemilihan akan datang tidak ada praktik-praktik money politik,” tegas Anwar Ibrahim.

Anwar meminta kepada enam calon Ketua PWI  agar bersaing dengan tulus, ikhlas, dan saling menghargai sesama calon Ketua PWI Aceh.”Hindarilah money politik kalau hanya untuk mencari kursi Ketua PWI Aceh,”ujar Ketua Bidang Organiasi PWI Aceh.

Salah satu calon Ketua PWI Provinsi Aceh, Iranda Novandi S.Sos mengapresiasi apa yang dikatakan Koordinator Deklarasi. Menurutnya, organisasi pers sebesar PWI ini sudah seharusnya mengedepankan persaingan yang sehat pada pemilihan Ketua PWI Aceh yang akan berlangsung 23 November akan datang.

Ketika ditanya jika nanti terpilih dan  dipercayakan sebagai Ketua PWI Aceh periode 2015-2020, apa yang akan dilakukan bersama pengurus lainnya, maka Iranda menjawab, hal pertama yang akan dilakukannya yaitu membenahi Sumber Daya Manusia (SDM).

Iranda menyatakan, bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua PWI Aceh bukan untuk mencari jabatan atau uang, tapi untuk melakukan pembenahan kualitas dan kapasitas wartawan di Aceh.

“Saya tidak ada program khusus yang dapat dijanjikan, hanya ada satu program yang akan saya lakukan jika terpilih menjadi Ketua PWI Aceh, yakni program pemberdayaan wartawan,”ujar Iranda Novandi dalam deklarasi tersebut.

Dikatakan, pemberdayaan wartawan itu meliputi tiga hal yaitu, pertama, melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), kedua, pemberdayaan kesejateraan wartawan, dan ketiga, pemberdayaan dari media.

Menurut dia, peningkatan SDM sangat penting dilakukan mengingat 80 persen wartawan di Aceh, bahkan di Indonesia semua otodidak. Bisa dikatakan hanya berapa persen saja wartawan di Aceh lulusan sarjana.

Untuk itu, kata Iranda peningkatan sumber daya manusia harus harus terus dilakukan, sehingga tidak munculnya istilah wartawan gadungan, wartawan tanpa surat kabar, wartawan bodrek, dan berbagai jenis wartawan lainnya.

Kemudian, Iranda juga mengatakan, pemberdayaan dari segi media yaitu, wartawan di Aceh harus mampu mempuyai media berstandar yang diakui dewan pers. “Memang PWI tidak bisa melakukan intervensi terhadap media, tapi PWI bisa memberi pencerahan bagi wartawan,”ungkapnya.

PWI Provinsi Aceh tidak lama lagi akan melakukan pemilihan ketua baru dengan deklarasi yang mengambil tema “Langkah Boleh Berbeda, Tujuan Tetap Satu”. Deklarasi yang dilakukan Rabu kemarin (21/10/2015) di kafe Dhapu Kupi, Simpang Surabaya, Banda Aceh selain Iranda (Harian Analisa), hadir empat calon Ketua PWI lainnya.

Keempatnya yaitu, Imran Joni (Harian Rakyat Aceh), Aldin Nanggolan (Harian Waspada), Nasir Nurdin (Harian Serambi Indonesia), dan Tarmili Usman (Mingguan Haba Raya).

Sementara itu calon lain, Imran Joni (Harian Rakyat Aceh) mengatakan hal yang senada, jika dia terpilih, maka hal yang dilakukannya meningkatkan kapasitas pendidikan jurnalistik anggota PWI, meningkatkan kesejahteraan, dan menambah fasilitas olah raga.

“Saya tidak mau berjanji muluk-muluk, selain meningkatkan kapasitas, soal kesejahteraan, menghidupkan kembali koperasi, paling tidak jika perlu beras, minyak makan, dan kebutuhan lainnya, bisa ambil di koperasi. Terus juga menambah sarana seperti olah raga di gedung PWI dan meningkatkan hubungan kemitraan dengan berbagai lembaga, baik swasta, pemerintah, dan maupun organisasi pers ,” tutur Imran Joni.

Sesepuh wartawan di Aceh yang juga Penasehat PWI Aceh yang hadir pada deklarasi tersebut, H. Harun Keuchik Leumiek mengatakan, deklarasi ini merupakan sebuah ajang untuk bersilaturahmi antara para calon Ketua PWI, pengurus, dan anggota PWI Aceh.

“Ada enam calon Ketua PWI yang akan bersaing mendapatkan kursi Ketua PWI Aceh, oleh karena itu, saya meminta kepada para calon Ketua PWI Aceh masa Periode 2015-2020 agar dapat bersaing secara sehat,”harapnya.

Penasihat PWI Aceh ini juga mengingatkan, menjadi Ketua PWI Aceh bukan hanya untuk mencari kekuasan, maupun mencari uang. Dia meminta agar menjadi ketua yang mampu membina dan mengurus anggota PWI.

“Kalau bisa ketua PWI mengeluarkan uang untuk peningkatan kualitas dan kapasitas wartawan,” demikian katanya. (agus/saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *