Pembangunan Jembatan Penghubung Pasar Wamanggu Jawab Impian Pedagang Merauke

MERAUKE | AcehNews.net – Sejak diresmikan Pada 2015, ada kejanggakan siklus pedagang di pasar Wamanggu Merauke, Papua yang terletak di Jalan Paulus Nafi.

Lantai satu tampak padat pedagang, sedangkan lantai dua masih banyak kios atau stand yang tutup mengakibatkan kurang lebih 200 petak kios di lantai dua sampai hari ini masih tertutup.

Demikian disampaikan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Merauke (HIPPAM), Ali Syahbana, kepada AcehNews.net disela-sela kesibukannya, Rabu (13/1/2021).

Dosen STIE Yapis Merauke ini menjelaskan, para pedagang enggan membuka kios dilantai dua karena akses yang tidak maksimal, meski sudah dibuat tangga di ujung sudut kiri dan kanan pasar. Kedua tangga penghubung lantai satu dan lantai itu lokasinya berada didekat tempat pembuangan sampah dan tangga lainnya dipenuhi penjual.

“Ini yang membuat kami, HIPPAM, selalu bersuara meminta kepada pemerintah Kabupaten Merauke untuk membangun akses jembatan lagi yang posisinya ditengah dan tidak ada pedagang yang dirugikan kalau dibangun. Perjuangan ini sudah empat tahun kami asosiasi meminta kepada Pemda untuk segera membangun. Alhamdulillah tahun ini jembatan yang kita minta sudah bisa dipakai,” tutur pria berdarah Bugis Bone ini.

Menurutnya, jika 200 petak kios dilantai dua pasar Wamanggu bisa penuh maka mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Merauke. Namun kenyataannya, pedagang enggan membuka dilantai dua dan mencari tempat dilantai bawah atau gang-gang demi asap dapur di rumah tetap mengepul.

“Ini juga kalau kita lihat, namanya pasar siklus pedagang dan pengunjung harus betul-betul berputar. Jangan sampai ada tempat yang hidup dan mati. UPT pengelola pasar, asosiasi dan pedagang sama-sama menciptakan pasar yang sehat, bersih, tertata rapi,” ujar Ali Syahbana.

Dua periode menjabat ketua HIPPAM, Ali Syahbana mengakui masa pandemi Covid-19 menyebabkan daya beli masyarakat menurun drastis dibanding biasanya.

Namun dengan hadirnya jembatan penghubung yang dibangun dimasa lima tahun kepemimpinan pemerintahan Bupati Merauke, Frederikus Gebze dan Wakil Bupati Merauke, Sularso, ia berharap memberikan solusi bagi pengunjung dan pedagang di lantai dua yang menjual berbagai aksesoris, pakaian dan warung makan sehungga bisa ramai.

“Kami optimis. Pedagang terbantu, pasti banyak yang mulai bersih-bersihkan kios di lantai dua karena berharap sekali ada tangga paling besar. Akhirnya terwujud jadi tangga utama yang strategis,” ucapnya.

Dia menjelaskan, jumlah pedagang pasar Wamanggu saat ini yang aktif mulai dari pelataran, lantai satu hingga lantai dua sebanyak 1.760 pedagang.

Sebagai satu-satunya pasar tradisonal dengan konsep modern, pasar Wamanggu memiliki luas lahan 21.167 meter persegi dan luas bangunan 15.030 meter persegi.

Dikesempatan yang sama, pedagang asli Mama Papua, Yuliana merasa berterima kasih kepada Pemda sudah membangun jembatan penghubung lantai satu dan dua kurang lebih empat bulan itu.

“Justru bagus to (dibangun, red), sangat membantu kita. Sudah kelihatan hari ini pengunjung tambah rame. Sebelumnya sepi. Harapan ke pemerintah lebih baik lagi kedepan,” demikian ucapnya perempuan berparas manis ini seraya menawarkan jualannya daun singkong, bunga pepaya yang ditanam sendiri dan dijual dengan harga yang murah kepada jurnalis AcehNews.net. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *