Pasie Geuntheng, ‘Surga Pantai’ yang Tersembunyi

AcehNews.net – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat orang berwisata, menghabiskan wekend di hidden paradise atau up paradise selalu jadi pilihan keluarga untuk berwisata.

Aceh Barat Daya (Abdya), sedang mempoles objek wisatanya. Akhir-akhir, kabupaten yang berbatasan dengan Nagan Raya dan Aceh Selatan ini, memperkenalkan sebuah pantai dengan hastag Wisata Halal Keluarga.

Spot foto. | Nita Juniarti
Papan nama bertuliskan “Geuntheng Beach”, yang tertancap di pinggir jalan masuk utama Desa Blang padang ini tidak terlalu susah dicari, lewat dari lapangan belok kiri melewati jembatan. Setelah itu masuk saja, lurus lalu begitu memasuki area pantai yang sudah dipagar kayu dan dihiasi oleh berbagai spot foto kekinian.

Begitu sampai di sana, jika beruntung bisa melihat aktifitas masyarakat kampung yang menarik pukat dan mendorong perahu seberes melaut. Tidak ada bayaran masuk pantai dan berfoto di berbagai spot karena memang baru buka. Pasie/pantai ini dikelola oleh pemuda lokal.

Geuntheng Beach, sebuah pantai pasir putih, ombak besar, perpohonan rindang dan spot foto menawan serta flaying fox, memanah, cocok untuk menjadi tempat berekreasi, olahraga, surfing, outbound, dan belajar. Ombak besar membuat megah suasana, namun untuk mandi hanya pemberani yang bisa melakukannya sepanjang Agustus ini, ombaknya besar. Walaupun tidak bisa mandi, pasti tidak akan menyesal datang kemari karena pemandangannya indah.

Nah, apa lagi? Ayo berkunjung ke Pasie Geuntheng. Ingat, di sini ada peraturan, tidak boleh berdua-duaan dengan lawan jenis karena ini wisata Halal Keluarga. Oh ya makanan khas yang hanya ada di p
Pasie Geuntheng dibandingkan dengan pantai lain di Abdya adalah hangatnya minuman kunyit susu dan sedapnya mie lawok, harganya juga cocok untuk kantong mahasiswa.

Baiknya lagi, pengelolaan sampah di pantai ini bekerjasama dengan Dinas Kebersihan kabupaten Absya, sehingga bisa dikatakan Pasie Geuntheng ini pantai paling bersih di Aceh Barat daya dan pengelolaannya wisatanya terbilang baik. (Nita Juniarti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *