SINABANG | AcehNews.Net – Pasca lebaran harga ikan di beberapa titik lokasi penjual ikan di Wilayah Simeulue, Provinsi Aceh, melambung tinggi.
Dewi, salah seorang pembeli kepada AcehNews.Net, Jumat (22/6/2018) di sela-sela kesibukannya saat sedang memilih ikan di Simpang Kargo mengatakan, harga ikan setelah lebaran sangat lah mahal. Sebelumnya, ikan jenis tongkol yang biasa ia beli harga per tumpuk, atau empat ekor Rp15 ribu, namun saat ini sudah mencapai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.
“Mahal kali sekarang harga ikan, kemarin masih wajar lah harganya,” keluhnya, sembari terus berjalan melihat-lihat ikan yang dijual di simpang pelabuhan kargo, Sinabang.
Lanjutnya, harga ikan yang mahal tidak saja pada ikan tongkol, tetapi untuk jenis ikan lainnya pun demikian. Baginya, daripada membeli ikan yang mahalnya selangit, lebih baik beli telur ayam.
“Saya kan bukan orang kaya, bagi saya dari pada beli ikan yang sudah mahal begini, lebih baik beli telur ayam. Telur ayam Rp5000 dapar tiga buah, sudah cukup sekali makan bersama keluaraga saya. Beli ikan Rp20 ribu sekali makan juga,” ujarnya.
Harga ikan yang tinggi pasca lebaran Idul Fitri 1439 H menurut salah seorang pedagang, Suhar kepada media ini, pada Jumat(22/6/2018) mengatakan, dikarenakan saat ini sedang terang bulan. Selain itu, dikatakannya, cuaca di laut sedang buruk.
“Jelas mahal harga ikan bang, sekarang kan sedang terang bulan, jadi nelayan jarang yang ke laut. Selain itu cuaca juga tidak bagus saat sekarang,” ungkapnya.
Karena masalah itu, lanjut dia, para pedagang ikan membeli dengan harga tinggi dari nelayan. Maka itu ikan dipasar menjadi mahal.
“Biasanya, ikan jenis layaran saya beli Rp18 ribu per kilogram, dari nelayan, sekarang sudah Rp30 ribu. Jadi menurut saya, wajar-wajar saja kalau pedagang ikan menjual mahal,” pungkasnya.
Dari pantauan AcehNews.Net, kendati harga ikan saat ini dikeluhkan sejumlah warga mahal, namun di beberapa tempat pedagang ikan, seperti Simpang Kargo, Simpang Kolok, masih sangat ramai pembeli, baik yang membeli maupun hanya sekedar tanya-tanya. (jenedi)