Netralitas Media Sangat Diperlukan Saat Pemilu

PANDANG | AcehNews.net – Jurnalis sebagai corong informasi berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat. Tugas penting jurnalis yang profesional sesuai kode etik sangat berbanding lurus dengan citranya di masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo atau yang akrab disapa Stanley. Stanley juga mengatakan, profesionalitas dalam menyajikan berita kepada publik menjadi keharusan terutama di era digital, dimana media publik begitu massif.

Ketua Dewan Pers hadir membuka Konferensi Jurnalis Perempuan se-Indonesia yang digagasi Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) yang bekerjasama dengan Dewan Pers pada serangkaian peringtan Hari Pers Nasional (HPN) 2018.

“Perspektif dan pandangan gender sebenarnya diperlukan media sebagai penyeimbang cara pandang media dalam melihat persoalan politik dan pemberitaan media saat ini terlalu banyak mengangkat persoalan politik,” ujarnya.

Konferensi Jurnalis Perempuan Indonesia ini mengankat tema “Menguatkan Profesionalitas Jurnalis Perempuan di Era Globalisasi”, yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Rabu malam (07/02/2018) di Hotel Inna Muara Padang dan dihadiri sekitar 100 jurnalis perempuan Indonesia dari FJPI dan PWI se-Indonesia.

Sebagai keynote speaker, Prof. Bagir Manan dan ikut memberi kata sambutan Wakil Ketua DPD RI, Prof. DR Darmayanti Lubis. Sedangkan sebagai pemateri jurnalis senior Uni Lubis (Pemred IDN Times), Ratna Komala, (anggota Dewan Pers), dan Ramdeswati Pohan (Ketua FJPI).

Ketua MA dan juga mantan Ketua Dewan Pers dua periode Prof. Bagir Manan mengatakan menyatakan profesionalitas dalam menyajikan berita kepada publik saat ini menjadi suatu keharusan terutama di era digital.

Jurnalis sebagai corong informasi, kata Prof. Bagir Manan, berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat. Tugas penting jurnalis yang profesional,mkata dia lagi, sesuai kode etik sangat berbanding lurus dengan citranya di masyarakat.

“Jurnalis yang profesional dan bermartabat tentunya tidak mudah dimanfaatkan oleh para kandidat pada momen Pilkada dan Pemilu untuk memperkenalkan diri dan menaikkan citra diri,” ujarnya.

Pemerhati Media di Indonesia ini berharap, netralitas media dalam momen pemilihan harus menjadi perhatian utama, karena masyarakat perlu dicerdaskan dengan berita-berita yang aktual, berimbang, dan bermanfaat.

Sementara Ketua FJPI, Ramdeswati Pohan mengatakan, media jelas Pilkada maupun Pemilu tidak berpihak pada pasangan calon dan menggiring opini publik, agar masyarakat memilih pasangan yang dijagokan media maupun jurnalis yang terlibat sebagai tim sukses salah satu pasangan.

Kata Desi Pohan (panggilan akrabnya), media wajib menyampaikan fakta dengan laporan berimbang. Setiap calon pasangan layak mendapatkan tempat yang sama dalam pemberitaan politik. Dan media adalah tempat pembelajaran bagi masyarakat di dalam berpolitik.

Untuk itu, kata Ketua FJPI, media dan jurnalisnya harus menyampaikan fakta yang berimbang dari masing-masing pasangan calon, sehingga masyarakat tercerdas karenanya.

“Tidak semua masyarakat memiliki akses yg baik dalam mengetahui jejak rekam dari pasangan calon, maka media diharapkan dapat mengambil peran itu,” demikian harap Desi Pohan. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *