MTQ Nasional ke-28 di Padang, Gubernur Minta Kafilah Aceh Patuhi Protokol Kesehatan

BANDA ACEH | AcehNews.net — MTQ Nasional XXVIII di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat yang akan digelar pada 12 hingga 22 November 2020. Provinsi Aceh tetap akan memberangkatkan kafilahnya untuk mengikuti MTQ Nasional di masa pandemi Covid-19.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melepas Kafilah Aceh pada Acara penglepasan Kafilah yang dilakukan di Pendopo Gubernur Aceh, Senin, (9/11/2020). Pelepasan dilakukan mengikuti protokol kesehatan.

“Senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas selama mengikuti kompetisi. Saat bersilaturrahmi tetap hati-hati, selalu pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan,” pesan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada kafilah yang hadir di acara pelepasan.

Selanjutnya, para peserta juga diingatkan untuk selalu menjaga stamina dan beristirahat yang cukup. Begitupun dengan pola makan, harus diperhatikan dengan baik.

“Sebelum pertandingan selesai, berkonsentrasilah di penginapan,” pesannya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Nova menyampaikan beberapa pesan terkait pandemi Covid-19. Dan kemudian dia juga menyampaikan pesan kepada Kafilah Aceh untuk berperilaku dengan baik. Sebab mereka menjadi duta yang menampilkan citra Aceh di hadapan peserta dari berbagai daerah lainnya.

“Aceh di mata saudara dari provinsi lain itu sangat baik, jadi sedikit saja kita berperilaku negatif itu akan mencoreng nama Aceh secara keseluruhan,” ujar Nova.

Selanjutnya, Gubernur mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Aceh menyampaikan doa semoga Kafilah Aceh dapat tampil maksimal meraih prestasi gemilang.

Sementara itu, Ketua Kafilah yang juga Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar, melaporkan, dalam kompetisi MTQ Nasional di Padang tersebut Kafilah Aceh membawa 60 orang peserta. Para peserta tersebut akan mengikuti semua cabang yang diperlombakan.

“Setidaknya ada 104 orang dalam Kafilah Aceh yang akan berangkat, mereka terdiri dari peserta, pelatih, pendamping, tim medis dan official yang akan membantu segala kebutuhan Kafilah Aceh,” sebut Alidar.

Ada delapan cabang yang diperlombakan, yaitu, cabang tilawah, qiraah sab’ah, hafizil quran, tafsir, khatil qur’an, fahmil qur’an, syahril qur’an, dan cabang menulis makalah ilmiah al qur’an.

Sementara pesiapan yg telah dilakukan kafilah Aceh, Alidar mengatakan, selama ini pelatihan secara tatap muka hanya dilakukan selama 12 hari, mengingat adanya pandemi Covid-19. Namun demikian para pelatih tetap berinisiatif untuk memberi pelatihan dengan cara daring. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *