Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, memiliki banyak objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Selain masih natural dan memiliki medan yang sangat menantang. Hutan belantara dengan jalan setapak seadanya, plus batu-batu gunung besar yang semakin menghambat jalan sehingga yang datang pun mereka yang ingin menjelajah keasrian panorama alamnya.
Salah satu tempat yang tersembunyi itu adalah, Mon Ceunong. Tempat wisata ini, hanya di kunjungi beberapa anak muda yang penasaran setelah melihat foto di instagram atau BlackBerry Messenger (BBM) teman yang sudah berkunjung ke tempat ini.
Akses untuk sampai ke sana, bisa dibilang amat susah. Jarak dari Banda Aceh ke Simpang Bording School Omar Dian sekitar 40 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Mon Ceunong berada di Kecamatan Indrapuri Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Menuju ke kawasan ini, jalan tidak mulus dan suasana sepi, setelah berjalan 2 kilometer dari Simpang Oemar Dian maka akan terlihat pertenakan sapi. Nah, dari sinilah akan terasa perjuangan melewati jalan berbatu dan berdebu.
Kemudian, perkebunan jagung yang dilewati, jalannya sedikit mulus dengan persediaan pemandangan hijau berupa bibit jagung di beberapa lahan. Namun sayang, saya tidak bisa ber-selfie ria, mengabadikan background alam yang hijau itu, maklum lah karena suasana jalan yang dilewati sepi, membuat saya harus waspada.
Oh ya, jalan untuk sampai ke Mon Ceunong harus melewati tiga anak sungai dangkal yang batunya sangat licin, hingga harus ekstra hati-hati, kalau tidak akan terpeleset dan siap-siap bermandi lumpur.
Setelah melewati beberapa anak sungai, nanti akan ada dua tanjakan yang sangat curam dan batu besar gunung menghalang perjalanan. Saran saya sebelum kemari harus servis kenderaannya dulu dan sangat dianjurkan tidak membawa matik jika tidak ingin ambil resiko.
Mon Ceunong, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Airnya berasal dari pergunungan, namun jika terus ditelusuri jalannya mencapai air terjun kuta malaka. Warna air Mon Ceunong, warna hijau tosca dan sangat dalam. di bagian atas sungai bebatuan mirip kanapi ini mengalir air yang jatuh ke sungai. Cantiknya warna air dan pemandangan di sekitarnya, bagi mereka yang bisa berenang, tak kuasa menahan diri untuk berenang melepas kepenatan setelah melewati medan yang berat untuk sampai ke “surga” tersembunyi ini.
Objek wisata sungai yang masih alami ini, juga dijadikan sumber air bersih warga setempat. Tempat ini belum ramai dikunjungi, karena beratnya medan yang harus dilewati. Tetapi bagi mereka yang penasaran dengan keindahan Mon Ceunong, semua tantangan itu akan dilalui. Sebab begitu sampai ke objek wisata yang asri dan masih bersih ini, semua lelah terbalas dan kemudian berteriak “Subahannallah, sangat indah!”. (Nita Juniarti)