Mobil Meledak di Bener Meriah, Masyarakat Minta Usut Tuntas asal Granat

AcehNews.net|BANDA ACEH – Mengenai kasus peledakan mobil dinas milik Ketua Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Mansyur Ismail, Sabtu (17/09/2016) lalu, yang menewaskan tiga orang  masyarakat sipil, salah seorang anak berusia 8 tahun. Masyarakat meminta polisi di jajaran Polda Aceh, agar mengusut asal granat manggis yang diduga dilempar AF (26),  yang kini masih buron.

“Kasus peledakan mobil dinas di Bener Meriah Alhamdulillah sudah berhasil dan cepat diungkapkan polisi. Pelaku atau otak dari peledakan, SZ, sudah ditangkap dan polisi mengungkapkan motif pembunuhan. Kini yang belum terjawab adalah dari mana granat itu didapatkan. Masyarakat sedang menunggu ini,” kata Qori, warga Banda Aceh kepada AcehNews.net beberapa waktu lalu dan meminta polisi  mengusut dan mengungkapkan kepada publik asal granat tersebut.

Hal senada juga diucapkan Nurdin. Pria 40 tahun ini berharap FA, eksekutor yang melakukan peledakan di Bener Meriah, yang kini masih buron segera tertangkap, sehingga polisi bisa mengungkapkan dari mana AF mengdapatkan granat manggis itu.

Nurdin mengatakan, “ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana AF, warga sipil, wiraswata, bisa mendapatkan granat manggis dan kemudian diduga melakukan peledakan yang menewaskan tiga orang. Singkatnya dari mana granat itu didapatkannya?”.

Masyarakat peduli keamanan di Aceh, Zubaidah mengatakan, kasus peledakan mobil dinas anggota DPRK Bener Meriah yang menewaskan keluarga dan anak dari kerabatnya, awalnya menjadi kesresahan masyarakat karena peristiwa itu terjadi jelang Pilkada 2017.

“Awalnya saya kira semua ini ada kaitannya dengan proses Pilkada apalagi keluarga yang tewas akibat inseden adalah keluarga dari politisi partai nasional. Kemudian juga diikuti dengan  pemberitaan sejumlah media dengan beragam dugaan. Alhamdulillah polisi cepat mengungkapkan motif dan menangkap otak pelaku peledakan. Menurut polisi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik, ini murni kriminal yang berlatar belakang masalah pribadi,” kata Zubaidah, kepada AcehNews.net di Banda Aceh beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, cuma yg menjadi perhatian publik adalah darimana bahan peledak itu didapatkan. “Sebegitu mudah dan gampang itukah bisa didapatkan? Usut tuntas kepemilikan granat ditangan sipil,” katanya.

Zubaidah mengatakan, sistem pengamanan negara harus berfungsi dengan baik, untuk mencegah dan menjaga keamanan negara, sehingga masyarakat benar-benar  terlindungi sehingga kasus seperti ini tidak terulang lagi.

Terus Usut Asal Granat

Kapolres Bener Meriah, AKBP  Deden  Somantri SIK, MSi kepada AcehNews.net menjawab hal itu menjelaskan, perkembangan saat ini, polisi sedang melakukan pengejaran AF yang diduga masih di Medan. Kemudian, bekerjasama dengan Imigrasi, melakukan pencekalan, agar AF tidak kabur ke luar negeri.

“AF masih buron. Kabar terakhir kami terima AF berada di Medan. Tim sedang melakukan pengejaran. Kami juga meminta bantuan Imigrasi karena AF, menurut informasi pernah ke Singapura, bekerja di sana. Kami menjaga kemungkinan AF lari ke luar negeri,” kata AKBP Deden Somantri.

Kapolres Bene Meriah ini juga mengatakan, polisi akan terus usut tuntas kasus ini, khususnya kepemilikan dan asal granat , yang meledakan mobil jenis Toyota Innova klir hitam, pelat merah bernomor polisi BL 136 Y, di Jalan Bireuen-Takengon, Kampung Menderek, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, pada Sabtu sore (17/09/2016), pukul 16.30 WIB.

“Sudah tiga orang tewas dalam kasus ini. Pertama Kiki (8) anak dari Sertu Husaini, kemudian Aulia anak kandung Mansyur dan 24 September lalu, Nurma, istri pertama Mansyur meninggal dunia di rumah sakit. Masyarakat tidak perlu cemas, karena kami akan usut tuntas kasus ini sebagaimana harapan kita bersama,”  demikian ucapnya.

Kapolres Bener Meriah mengatakan, peledakan mobil dinas anggota DPRK Bener Meriah yang diduga menggunakan granat manggis yang dilemparkan AF, adik kandung SZ (35), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Puskesmas Lampahan, Timang Gajang. AF yang kerja serabutan, kini dikabarkan masih buron dan polisi terus mengusut dari mana AF mendapatkan granat manggis t.  Sementara itu, anggota DPRK Bener Meriah, Mansyur Ismail sudah dipanggil polisi untuk menjadi saksi beberapa waktu lalu.

Istri kedua Mansyur, SZ,  masih mendekam di sel tahanan Polres Bener Meriah untuk pengembangan dan proses lebih lanjut. Tersangka terancam dijerat kasus pembunuhan berencana dengan menggunakan senjata api dan bahan peledak, pasal Undang-Undang Darurat No.12 Tahun 1951, 340 yo 338 KUHP. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *