Mewujudkan Perekonomian Syariah di Kutaraja  

Salah satu misi Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh yakni memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis syariah. Untuk mencapai misi tersebut, Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE sepakat dan berkomitmen untuk menerapkan sistem ekonomi Islam di kota yang dipimpinnya ini, Kutaraja (nama sebutan lain Kota Banda Aceh).

Komitmennya itu disampaikan Walikota Banda Aceh itu lewat pidatonya yang dibacakan oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh, Ir Gusmeri MT, pada acara jamuan makan malam dengan peserta 1St International Conference On Shari’ah Oriented Public Policy In Islamic Economic System(Icosopp) 2015, Senin malam (30/3/2015) di Balaikota Banda Aceh.

Disaksi puluhan undangan dari berbagai negara di dunia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Turki  yang digagasi oleh Islamic Research and Training Institute (IRTI) dan UIN Ar-Raniry, Illiza mengucapkan komitmen dan keinginannya itu.

“Pemko Banda Aceh menyadari pemahaman dan pengetahuan akan penerapan sistem ekonomi Islam masih sangat terbatas. Untuk itu kami tidak takut untuk belajar dan terbuka untuk siapa saja yang bisa mewujudkan kota ini menerapkan perekonomian yang berbasis syariah,” kata Illiza

Walikota yang keukeuh dengan penerapan Syariat Islamnya di kotanya ini pun berharap, suatu hari keinginan itu bisa segera terwujud. Dan untuk dapat menjaga hubungan baik dan komunikasi lebih lanjut di masa yang akan datang, khususnya dengan para ahli ekonomi Islam di Aceh, Banda Aceh akan segera bisa membangun kota ini menjadi kota yang benar-benar syariah dari semua lini.

Sejak tahun 2012, Kota Banda Aceh telah mencanangkan visi menjadi model Kota Madani. Konsep Madani yang dikembangkan, kata Illiza tentunya adalah konsep pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Islami.

“Ini menunjukkan dan membuktikan kepada dunia, harapan untuk membangun kota yang makmur dan sejahtera akan dapat dicapai dengan penerapan Syariat Islam secara benar. Kami juga ingin membuktikan Syariat Islam bukanlah penghambat, namun justru sebagai pendorong pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Illiza di depan para undangan yang hadir.

Kemudian lewat pidato yang mewakilinya yang dibacakan asistennya, walikota mengucapkan berterima kasih kepada panitia karena telah memilih Kota Banda Aceh sebagai lokasi bagi acara konferensi internasional bertema “Formulating Effective Public Policy in the Islamic Economic System under the Framework of Syariah” yang melibatkan banyak peserta serta pembicara dari berbagai negara.

Diakhir pidatonya, walikota kembali berharap ada output berupa rekomendasi yang dapat diadopsi dan diterapkan di dalam sistem pemerintahan di Kota Banda Aceh, guna mempercepat upaya perwujudan Banda Aceh sebagai Kota Madani. (saniah ls/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *