Mendagri Buka PIN dan TTG ke-17 di Banda Aceh

AcehNews.Net|BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo membuka secara resmi Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Keluarhan Nasional dan Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-17 di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Kamis (8/10/2015).

Even nasional yang berlangsung dari 7 hingga 12 Oktober 2015 mendatang ini diikuti 34 provinsi di Indonesia. Terlihat masing-masing provinsi memamerkan berbagai produk inovasi dan teknologi tepat guna di stand-stand yang disediakan panitia.

Tjahjo Kumolo pada kesempatan itu mengatakan, PIN dan TTG dilaksanakan untuk meningkatkan inovasi dan pembangunan daerah dan desa. Serta tujuannya untuk memajukan kawasan pedesaan.

“Even ini memberi ruang bagi peserta untuk  bertukar pengalaman dan berbagi pengetahuan, sehingga inovasi teknologi ini dapat diterapkan guna mendukung pergerakan ekonomi masyarakat peadesaan,” kata Mendagri.

Pada kesempatan itu, Mendagri dari Partai PDIP ini sebelum membuka even nasional yang pertama kali digelar di Kota Banda Aceh ini, menyerahkan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah berprestasi dan pemenang lomba inovasi nasional. Salah satu diantaran penerima penghargaan tersebut adalah Gubernur Aceh.

Selain Gubernur Aceh, penghargaan yang sama diberikan juga kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gebernur Jawa Tengah, Gubernur Sumatera Barat, Walikota Tangerang, Bupati Pacitan, Bupati Siak-Riau, Walikota Ambon, Walikota Banjar Selatan, dan Walikota Bengkulu.

Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, disela-sela pembukaan PIN dan TTG ke-17  mengatakan, desa/gampong menjadi penopang ekonomi utama nasional yang harus diperkuat dan mendapat dukungan dari semua pihak.

“Kita dapat membuktikan bahwa pergerakan ekonomi Indonesia tidak hanya di kota-kota besar saja tapi juga di desa-desa. Justru desa menjadi penopang ekonomi utama nasional yang harus diperkuat kedepan,”kata Zaini Abdullah.

Dikatakan, membangun Indonesia, sebagaimana dicanangkan Presiden Jokowi, banyak difokuskan pada kawasan-kawasan pedesaan dan pantas  mendapat dukungan bersama. Menurut gubernur, sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia banyak terdapat di wilayah pedesaan, karena itu pengerakan ekonomi harus dimulai dari desa terlebih dahulu.

“Kita tidak hanya menciptakan pemerataan pembangunan dengan membangun desa, tapi juga dapat membuktikan bahwa pergerakan ekonomi Indonesia tidak hanya di kota-kota besar,”katanya lagi.

Zaini juga menjelaskan, keberadaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, telah membuka ruang bagi desa untuk mengoptimalkan potensi yang ada di wilayahnya.  Tentu saja langkah ini harus diperkuat dengan program nasional dan program daerah dalam rangka penguatan ekonomi desa dengan program simultan dari berbagai arah.

“Saya menyakini desa-desa di Indonesia mampu menunjukkan identitasnya sebagai basis ekonomi rakyat guna memperkuat ekonomi nasional di masa mendatang,”paparnya.

Lebih lanjut, Zaini menambahkan, dalam rangka mendorong kemajuan desa juga harus didukung dengan penerapan teknologi dalam mewujudkan  efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.

Inovasi teknologi itu, kata Zaini,  tidak hanya didominasi negara-negara maju, sebab tidak sedikit putra/putri bangsa kita yang justru mampu menciptakan kreasi teknologi yang patut dikembangkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

“Pemerintah setiap tahun menggelar Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) sebagai upaya untuk mendorong penerapan teknologi dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat.  Even nasional ini, menjadi sangat istimewa sebab Gelar TTG tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan Pekan Inovasi Pembangunan Desa (PIN Desa) yang pertama.

Lanjut Zaini, even nasional ini menjadi kebanggaan bagi Provinsi Aceh sebagai tuan rumah,  karena bisa menyatukan dua kegiatan ini dalam sebuah even kolosal yang mendapat dukungan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Gubernur Aceh berharap Program prioritas Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita mampu menjadi pemicu bagi kebangkitan desa-desa di seluruh Indonesia, khususnya desa-desa di Provinsi Aceh. “Kebangkitan ekonomi desa dengan menerapkan teknologi maju, itulah harapan masyarakat Aceh,”demikian kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. (agus)

 

    Leave a Reply to Redaksi Cancel reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *