Menapaki Keindahan Pulau Seureudong yang Tersembunyi

AcehNews.Net – Beberapa rumah berukuran 10 x 4 M terletak dipingiran pantai. Disekitarnya dikelilingi oleh kebun layaknya seperti taman. Tempat ini cocok untuk dijadikan salah satu spot  mengabadikan foto di dalam sebuah bingkai agar dipajang di dinding rumah.

Di sana juga terlihat beberapa gubuk tua milik petani menjadi penghias disekitarnya. Rumah itu kini hanya tinggal kerangka layaknya seperti bekas bakar.  Semua itu telah meninggalkan sisa hanya kenangan bukti sejarah tersimpan didalam ingatan.

Gemuruh ombak hamparan pasir putih serta hembusan angin menyejukkan setiap perjalanan di ujung pantai selat malaka ini. Hempasan gelombang riuhnya angin laut,  ikut  meringankan setiap langkah perjalanan. Keong serta dedaunan pun menjadi dekorasi pantai yang masih natural dan eksotis.

Masa sebelum konflik dan tsunami, pulai ini dulunya merupakan tujuan utama wisatawan lokal. Namun sejak terjadinya konflik Aceh kala itu,  masyarakat mulai berkurang dan takut untuk berkunjung bahkan lokasinya menjadi sangat angker untuk dilalui.

“Kalau dulu ramai sekali, ada yang pergi untuk memancing bahkan juga untuk mandi-mandi. Tapi setelah konflik warga mulai takut, apa lagi ketika ada warga yang meninggal masyarakat semakin takut untuk ke sana,” kata Anharullah,  salah seorang warga Sawang Bak U, saat berjumpa dengan AcehNews.net di tengah perjalanan.

Setelah perdamaian baru masyarakat mulai memadati kembali pulau ini, baik untuk memancing dan menikmati hari liburan. Bahkan sebahagian dari tempat ini terang Anharullah,  dijadikan sebagai lahan praktek mahasiswa yang berkenaan dengan biota laut.

Foto: Zuhri Noviandi

Foto: Zuhri Noviandi

Masyarakat setempat menyembutnya dengan Pulau Seureudong,  terletak di desa Sawang Bak U, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan. Pulau ini tidak jauh dari pemukiman warga, dari pusat keramaian kecamatan Sawang, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk tiba di sana. Melalui Simpang Tiga Sawang dan melewati perumahan warga.

Untuk menuju ke suatu tempat destinasi sudah tentunya harus dilalui dengan perjuangan, melewati gunung dan jalan terjal penuh bebatuan adalah hal biasa.  Akses menuju ke sana, Anda harus terlebih dahulu melawati beberapa tanjakan bukit dengan jalan yang penuh bebatuan. Akan tetapi semua itu bisa dilaui dengan kendaraan roda dua. Setiba dipuncak bukit, maka Anda harus melawatinya dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.

Namun, saran penulis saat Anda tiba di atas bukit  jangan langsung buru-buru untuk melanjutkan perjalanan. Alangkah baiknya istirahat beberapa menit sambil menghirup nafas panjang dan menikmati indahnya landscape pulau Seureudong dari atas bukit tersebut. Kalau ngak selfie nyesal deh.

Oke selfienya udah ya? Mari kita lanjutkan perjalanan. Hanya membutuhkan sekitar 15 menit lagi untuk tiba ke sana, ditengah perjalanan Anda bakalan menemui  beberapa rumah bekas konflik yang penulis ceritakan di atas tadi. Santai jangan tergesa-gesa mari kita nikmati perjalanan.  Bagi yang hobi foto spotnya pun tidak kalah menarik seperti di atas bukit. Dan jangan terkejut ketika melihat dua orang pemuda memegang sejanta. Itu hanya senjata biasa yang digunakan untuk memburu babi yang mengganggu kebun mereka.

Di sana juga ada sebuah gubuk kecil bagi Anda yang hendak melakukan kewajiban shalat apabila telah tiba waktu azan. Tersedia mukena dan kain sarung milik warga setempat.

Setelah Anda mengabadikan beberapa foto disekitaran rumah tersebut, maka perjalanan hanya tinggal sedikit lagi. Hanya butuh waktu lima menit, melewati sela-sela perkebunan warga semua lelah itu akan tergantikan ketika Anda telah disuguhkan oleh panorama alam dipulau mungil ini.

Pulau Seurudong, adalah salah satu objek wisata yang masih alami tersimpan di daerah Barat Selatan. Karang dipulau ini masih sangat terjaga kerimbunannya terasa masih sangat asli. Berbagai macam jenis biota laut juga tersimpan di sana. Seperti ikan karang bahkan penyu,  dan semua habitat itu masih sangat terjaga.

“Kalau lagi musim penyu masih pasti ramai-ramai datang kemari,” sahut Anharullah.

Tempat ini tergolong masih perawan dan kurang di jamah oleh masyarakat, bahkan banyak diantara warga Aceh Selatan, tidak mengetahui lokasi ini. Fasilitas jalan untuk menuju ke pulau ini memang belum memadai, namu sudah bisa diakses melaui sepeda motor hingga sampai puncaknya saja.

Anharullah berharap, kepada pemerintah Aceh Selatan, untuk dapat mencoba membangun kembali lokasi pulau Seureudong tersebut  seperti wisata lainnya. “Pulau ini sangat bangus dijadikan sebagai destinasi untuk para pelancong dan aset wisata di Aceh Selatan.”

Disamping itu, bagi Anda yang hobi foto landscape atau alam karena pulau ini sangat tepat untuk di jadikan sebagai objek foto untuk menambah koleksi galery foto Anda. (zuhri noviandi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *