TMMD ke-107 Tahun 2020 Kodim 1707/Merauke
Membangun Ujung Negeri Ditengah Pandemi Covid-19

MERAUKE| AcehNews.net – “Mutiara hitam”, itulah julukan yang diberikan kepada anak Papua asli karena tubuh yang tegap dan kuat, kulit hitam legam dengan bola mata yang berbinar-binar dikelilingi bulu mata yang lentik, rambut keriting dengan sunggingan senyum yang manis dihiasi deretan gigi yang rapi dan putih.

Sejuknya pagi diakhir pekan Maret 2020, bocah-bocah manis di ujung negeri yang terletak di Kampung Epem, Distrik Citak Mitak, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua sangat riang mengantri untuk mengguyur bulir-bulir air disekujur badannya.

Daniel, bocah mutiara hitam itu bersama teman-temannya dengan girang mengaku senang belajar tata cara mandi bersih dengan menggunakan sabun, mencuci tangan, menggosok badan, menggosok gigi, dan mencuci rambut yang benar.

“Saya dan teman-teman sangat senang diajari mandi bersih oleh bapak-bapak TNI,” ucapnya penuh senyuman kepada Serda M. Imron dan Serda Sunarto yang merupakan personel Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 Tahun 2020 Kodim 1707/Merauke.

Anak-anak pedalaman ini memang tak mengerti apa itu Corona Virus Desease (Covid-19) yang sedang mewabah diseluruh penjuru dunia termasuk negeri nya saat ini, namun mereka telah belajar bagaimana melawan pandemik yang terjadi.

Bahkan, mereka aktif belajar meski sekolah tengah diliburkan. Mereka juga diajari menjadi atlet handal ketika dilatih berolahraga bola voli oleh Serda Heni Sugianto dan Kopda Mardin dan mengikuti beragam kegiatan yang diselenggarakan prajurit TNI.

Putera penerus bangsa itu pun riuh bersemangat mengikuti lomba balap karung yang mengajarkan ketangkasan dan masih banyak lainnya.

Peduli Pendidikan

Mengajar murid SD Inpres Epem


Disebuah ruang kelas lengkap dengan meubuler dari kayu, sebanyak 25 murid SD Inpres Epem mulai dari kelas III, IV dan V antusias duduk rapi dan memperhatikan dengan seksama guru yang sedang mengajarkan berhitung diantaranya penjumlahan, perkalian, dan pengurangan.

Namun, guru yang satu ini tidak seperti hari biasanya, Ia mengenakan pakaian loreng syarat baju tentara. Ya, karena yang mengajar adalah seorang prajurit TNI, personil satgas TMMD ke-107, namanya Sertu Taufik Rahman sedang melaksanakan kegiatan non fisik TMMD semata-mata untuk meringankan tenaga pendidik dan mencerdaskan murid di salah satu kampung pedalaman Kabupaten Mappi.

Seolah tak ada sekat, para murid pun sangat lekat dengan pengabdi bangsa yang terkenal menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.Tak heran jika salah satu diantara murid ini bercita-cita kelak menjadi seorang prajurit TNI, menyatu dengan masyarakat.

Berkeliling Kampung Mengobati yang Sakit
Mengawali awal pekan pada April 2020, prajurit TNI yang dipimpin Serka Enjels V. Steven memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat setempat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Didapati keluhan masyarakat seperti batuk, pilek, demam, dan luka luar sehingga diberi pengobatan. Seorang warga Kampung Epem, Yosef Wer (58) mengucapkan, rasa syukurnya atas kehadiran Satgas TMMD.

“Terimakasih banyak bapak tentara datang membawa banyak perubahan positif di kampung kami baik pembangunan maupun kegiatan sosial,” tuturnya.

Tak sampai disitu, kebersamaan TNI dengan warga Papua ini semakin terbukti dengan usaha petugas kesehatan Satgas TMMD berkeliling kampung mendatangi rumah warga untuk memeriksa kesehatan secara rutin.

Mama Papua, Eliana Wairu (47) yang sedang menderita sakit demam sontak terharu dengan kepedulian TNI, rela datang ke rumah dan memeriksa kondisi kesehatannya. Ia merasakan semangat gotong royong dan kegiatan positif lainnya tumbuh di kalangan masyarakat sejak kehadiran TMMD.

Di kesempatan lain, TMMD juga menggandeng Puskesmas Senggo melaksanakan posyandu bagi balita dan ibu hamil.

Ajari Bercocok Tanam Sayur

Mengajari masyarakat bercocok tanam.


Ditengah kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tak seirama dengan mata pencaharian masyarakat Kampung Epem. Mayoritas masyarakat justru mencari kayu gaharu di hutan berawa untuk dijual. Hasil penjualannya dibelikan berbagai makanan bahan pokok untuk keperluan hidup sehari-hari.

Melihat kondisi tersebut, personel Satgas TMMD yang dipimpin langsung oleh Serda Juwari berupaya memberikan arahan sekaligus mengajari masyarakat untuk memanfaatkan dan mengolah lahan yang dimiliki.

Motivasi pengabdian itu telah mengajari masyarakat membuat pematang sawah atau biasa disebut galengan di lahannya untuk bercocok tanam sayuran sehingga menambah penghasilan dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

“Masih banyak lahan pekarangan yang kosong, pengetahuan tentang tata cara bercocok tanam masyarakat Kampung Epem masih sangat berkurang. Jadi, kesempatan ini kita mengajari mereka tanam yang baik dan benar,” ucap Serda juwari sembari berharap ilmu yang diberikan dapat mengalir.

Salah seorang warga Kampung Epem Zakarias, menyeka cucuran keringat yang membasahi badan saat mencangkuli tanah dan mencetak pematang sawah bersama personel TMMD dengan semangat.

“Bapak Satgas TMMD sangat dekat dengan kami masyarakat dan selalu mengajari hal-hal positif,” kata Zakarias.

Membangun Rumah Impian

Membangun rumah layak huni.


Pengabdian untuk negeri memang sudah lekat dalam tubuh TNI. Awal tahun, 2020, Satgas TMMD ke-107 Kodim 1707/Merauke mewujudkan impian masyarakat Papua untuk memiliki rumah layak huni.

Perjuangan menembus sungai dan rawa menggunakan perahu dilanjutkan berjalan kaki sepanjang 1,5 kilometer menggendong bahan material bangunan untuk masyarakat Kampung Epem, Distrik Citak Mitak, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua tak sia-sia.

Kini, warga pedalaman dari ujung negeri bisa tersenyum bangga atas jerih payah yang dipersembahkan oleh personel Satgas TMMD ke-107 yang berhasil menyelesaikan pembangunan sebanyak 20 unit rumah semi permanen, pada Jum’at (10/4/2020).

Dansatgas TMMD ke-107, Letkol Inf Eka Ganta Chandra, S.I.P. yang juga selaku Dandim 1707/Merauke menuturkan, 20 unit rumah milik masyarakat Kampung Epem selesai seratus persen dikerjakan dan siap dihuni.

Sehubungan dengan situasi yang sedang terjadi saat ini mewabahnya covid-19, maka acara serah terima rumah semi permanen dilaksanakan di kantor bupati di Keppi, Mappi pada 14 april 2020, yang diserahkan kepada Bupati Mappi untuk selanjutnya dapat digunakan oleh masyarakat.

“Kita lihat situasi (ketidakhadiran Dansatgas TMMD ke-107 di Mappi, red), karena sampai saat ini seperti ibu (wartawan, red) ketahui tidak ada layanan transportasi yang bisa dibuka. Jadi bisa kita laksanakan serah terima secara langsung melalui perwakilan,” tutur Letkol Inf Eka Ganta Chandra saat dikonfirmasi AcehNews.net via telepon seluler, Sabtu (11/4/2020).

Pria berparas gagah ini mengakui, suksesnya pembangunan rumah dari kegiatan fisik dan beragam kegiatan non fisik lainnya berkat semangat kerja yang tinggi dan kekompakan serta terjalin hubungan baik dengan seluruh lapisan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Mappi, dan stakeholder.

Terbukti masyarakat antusias berbondong-bondong menyambut kedatangan anggota prajurit tentara. Bahkan, masyarakat ikut mengangkut berbagai material bangunan seperti semen, seng, kayu, triplek, dan juga cat tembok, termasuk kelengkapan lainnya yang dibawa Satgas TMMD untuk keperluan membangun rumah mereka.

“Selama dalam mengerjakan pembangunan, personel Satgas TMMD selalu bersama-sama masyarakat Epem dan mereka sangat antusias ikut serta membantu jalannya pembangunan,” lugas Dandim.

Dia menerangkan, TMMD yang berlangsung sebulan berdasarkan jadwal pembukaan kegiatan 16 Maret 2020 dan penutupan 14 April 2020 serentak diseluruh wilayah Indonesia tak ada seremoni upacara pembukaan TMMD ke-107 menindak lanjuti perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa yang salah satunya, agar setiap Satuan TNI AD membatasi kegiatan yang melibatkan orang banyak, dampak menjalarnya virus corona.

Ditempat berbeda, Pasi Ter Kodim 1707/Merauke, Kapten Inf. Herman Purba, menilik kilas balik perjuangan Satgas TMMD berangkat ke Kampung Epem dalam perjalanannya menggunakan perahu belang tidak bisa bersandar di pelabuhan Kampung Epem dikarenakan kondisi air sungai sedang surut.

“Prajurit TNI harus turun dan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer membawa bahan bangunan dengan melewati semak dan rawa yang dibantu oleh masyarakat setempat,” tandasnya.

Salah satu warga Kampung Epem yang menerima bantuan rumah karya TMMD, Fen Arimu, mengapresiasi kegiatan TMMD Ke-107 dalam membangun dan menunjukkan sikap yang ramah penuh kekeluargaan. TMMD menjawab kebutuhan masyarakat.

”Dengan hadirnya Personel Satgas TMMD Ke-107 ini kami masyarakat Kampung Epem dengan senang hati ikut serta membantu dalam membangun,” kata Arimu dengan wajah penuh kebahagiaan.

Dan yang ditunggu-tunggu, sekitar pukul 14.30 WIT di Kantor Bupati Mappi Jalan Kalimantan, Distrik Obaa, Kabupaten Mappi, Selasa (14/4/2020) dilakukan serah terima 20 unit rumah kepada Bupati Mappi, Kristosimus Y. Agawemu sekaligus penutupan TMMD.

Bupati Mappi dalam sambutanya mengucapkan terima kasih banyak kepada Satgas TMMD Ke-107 Kodim 1707/Merauke atas kerjasamanya yang maksimal mewujudkan impian masyarakat di Kampung Epem.

”Kegiatan TMMD ini merupakan salah satu upaya untuk mensejahterakan masyarakat termasuk menyentuh mereka secara langsung,” aku orang nomor satu di Mappi.

Dia berharap, dengan masih banyaknya daerah yang membutuhkan pembangunan di wilayah Kabupaten Mappi sehingga kedepan TNI tetap bersedia membantu Pemda Mappi dalam program pembangunan.

Hadir dalam acara serah terima bantuan rumah, Pabung BKO Kodim persiapan Mappi, Mayor Inf Made Marjana, S.Pd, Danramil 1707-07/Kepi, Kapten Inf Suriyan, Kepala Dinas PU Kabupaten Mappi, Ir. Daswil, M.MT, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mappi, Ir. Vinsentius Jamlean, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mappi, Philipus Bumagi.

Bangun Rumah Tunggu di Sungai Weldeman

Rumah Tunggu untuk warga.


Aneka kegiatan fisik dan non fisik yang dilaksanakan selama satu bulan ini ternyata over prestasi. Satgas TMMD ke-107 membangun lagi satu unit rumah tunggu untuk masyarakat Kampung Epem.

Dansatgas TMMD ke-107, Letkol Inf Eka Ganta Chandra katakan, rumah tunggu bagi masyarakat Epem dibangun di pinggir sungai Weldeman.

“Rumah tunggu itu sangat diperlukan, karena jarak dari sandarnya kapal ke kampung cukup jauh, sekitar 750 meter,” terangnya kepada media ini.

Dia telah melihat perjuangan prajurit TNI saat menyusuri sungai/rawa menuju kampung Epem penuh tantangan. Ketika membawa bahan material bangunan menggunakan perahu dilanjutkan berjalan kaki tentu menguras tenaga. Oleh karenanya, TNI ingin membantu masyarakat yang sedang bepergian dapat beristirahat di rumah tunggu sambil menunggu perahu yang akan mereka tumpangi.

“Dengan adanya rumah tunggu tersebut dapat membantu masyarakat di kampung setempat untuk menyiapkan barang sambil menunggu datangnya kapal dan sebaliknya, Bu (wartawan, red),” pungkas Dandim.

Adapun kegiatan lain yang dilaksanakan, beber Komandan Kompi (Danki) Satgas TMMD Ke-107 Kodim 1707/Merauke, Lettu Inf Antonius Kalambia, antara lain Komunikasi Sosial (Komsos) dipimpin Kasdim 1707/Merauke, Mayor Inf. Abdul Hadi, S.Sos, sosialisasi tentang Covid-19 didampingi kepala Kampung Epem, Yusak Wairu, membagikan baju layak pakai, anjangsana ke rumah warga, memberikan penyuluhan bela negara, dan menggandeng Polsek Senggo memberikan penyuluhan tentang hukum kepada masyarakat. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *