10 Tahun Dikuburkan di Tanah Orang,
Kuburan Ibu dan Anak Korban Tsunami Digali Kembali

BANDA ACEH|AcehNews.net – Merasa tidak enak dengan pihak yang mempunyai tanah, Hermansyah warga Gampong Mulia, Banda Aceh ini. Pindahkan jasad Ibu dan Abangnya yang dikuburkan 10 tahun silam saat tsunami, ke pemakaman umum Gampong Mulia, Kamis (25/6/2015).

Jasad Ibu dan Abang nya ini, ia kuburkan pada hari kelima pasca tsunami melanda Aceh 10 tahun lalu. Di sekitaran perumahan warga kampong Mulia. Katanya, saat itu tanah masih landai dan belum banyak bangunan.

Saat diwawancarai AcehNews.net, ia mengatakan,  terkait pemindahan kuburan ini, merupakan inisiatif sendiri. Katanya, mengingat ini sudah 10 tahun. Dan jasa ibu dan abangnya terkubur di tanah orang. “Takut tidak enak sama orang yang punya tanah, karena sudah lama. Barangkali pihak yang mempunyai tanah ingin membangun rumah atau ingin menggunakan lahannya ini,” tutut Hermasyah.

Ibu kandung Hermansyah bernama Hasanah, dan abang kandungnya bernama Hendri Saputra, keduanya dikuburkan di Gampong Mulia, Banda Aceh yang tidak jauh dari kediamannya. Hermansyah dan keluarganya  sendiri juga merupakan korban tsunami Desember 2014 yagn selamat dari bencana alam yang telah merengut ribuan nyawa para suhada.

Alasan pemindahan kerangka jasad Ibu dan abang kandungnya itu, dikatakan Hermansyah, pihaknya juga tidak mempunyai masalah dengan keluarga yang mempunyai tanah, “Nyo memang ka niet kamo keuneuk pinah jasad mak ngon abang (Ini memang sudah niat kami untuk memindahkan jasad ibu dan abang),” terangnya.

Aksi pembongkaran tersebut turut mengundang perhatian warga yang lalu lalang di sekitaran pembongkaran kuburan. “Kamo pike penemuan jenazah korban tsunami (Kami pikir penemuan jasad korban tsunami),” tutur salah seoarang yang melihat saat proses penggalian berlangsung.

Pembongkaran kuburan Hasanah dan Hendri berlangsung mulai sekitar pukul 10.30 WIB. Dari  amatan AcehNews.net  terlihat para warga Gampong Mulia juga turut membantu proses penggalian berlangsung. Tulang belulang yang didapatkan, kemudian diletakkan di atas kain kafan putih sebelum di mandikan untuk di kuburkan kembali. (zuhri)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *