Buruknya Pelayanan,
Konsumen JNE Banda Aceh Mengaku Kecewa

AcehNews.net|BANDA ACEH – Puluhan konsumen perusahaan cargo, JNE Banda Aceh mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan. Pasalnya mereka harus antri berjam-jam menunggu barang kiriman mereka di Gudang JNE Jalan Banda Aceh-Medan KM 4, Selasa kemarin (14/06/2016) di Banda Aceh.

Sejak pagi sejumlah konsumen JNE sudah menunggu di ruang yang hanya diisi beberapa kursi plastik. Diantara mereka ingin mengetahui apakah barang kiriman sudah sampai di gudang dengan waktu yang telah dijanjikan, melaporkan barang hilang,  barang  sudah waktu lama tidak diantar kurir, dan mengambil barang yang sempat salah diantarkan kurir.

Desi, salah satu konsumen yang tinggal di Lambaro, Aceh Besar mengaku kepada AcehNews.net sejak pukul 11 pagi mengantri, menunggu barang kirimannya dari Tanggerang yang sudah dikirim sejak 06 Juni lalu, namun sudah lama antri, barang tidak juga diterimanya hingga akhirnya Desi pun kembali pulang ke rumahnya.

Pukul 15.00 WIB, gudang mulai di tutup meski konsumen masih antri di dalam.|Saniah LS

Pukul 15.00 WIB, gudang mulai di tutup meski konsumen masih antri di dalam.|Saniah LS

Sekitar pukul 17.10 WIB, Desi kembali lagi, dia berharap antrian tidak panjang lagi dan petugas sudah menemukan barangnya yang sudah seminggu lebih tanpa kabar keberadaannya. Sesampai di tempat, Desi masih menemukan kondisi antrian masih panjang. Lalu dia kembali mengisi kertas pengaduan tentang barangnya itu yang pagi sebenarnya sudah diisikannya dan diserahkan kepada petugas.

“Saya bayar mahal lho untuk biaya pengiriman. Sudah hampir seminggu lebih barang saya tidak sampai-sampai lagi. Makanya saya ke gudang mau tahu pasti apa barang sudah sampai di Banda Aceh atau masih di Tanggerang. E…sampai di sini, kok jadinya kek gini, mana pelayanannya lambat lagi, alasannya jaringan komputer eror jadi tidak bisa dicek dan harus manual mencarinya,” kata Desi kepada AcehNews.net di Banda Aceh.

Sebelumnya, sempat terjadi kegaduhan, salah satu konsumen sempat naik pitam dan menggedor pintu gudang di mana di dalam petugas sudah sekitar setengah jam tidak keluar melayani konsumen yang sudah ramai antri di depan meja pelayanan.

“Ngapain kalian semua di dalam. Keluar, ini orang ramai di luar antri,” kata lelaki separuh baya itu dengan nada kesal sembari terus mengedor pintu.

Tidak lama seorang pegawai JNE keluar. Dia kembali mengambil kertas-kertas pengaduan di meja pelayanan konsumen, kemudian membuka komputer dan mendapati jaringan masih eror. Sementara konsumen lain menanyakan nasib barang yang tidak sampai-sampai juga ke alamat rumah mereka.

“Gimana nih bang, dari kemarin-kemarin saya sudah buat pengaduan barang saya tidak sampai ke rumah, kata kurir sudah diantar, antar di kemana memangnya,” tanya perempuan berpakaian petugas medis.

Kepada AcehNews.net, perempuan berusia di atas 20 tahun ini mengaku, dia “dibola-bolain” petugas gudang saat menanyakan nasib barangnya itu yang katanya sudah diantar tetapi saat dilaporkan tidak ada jawaban siapa penerima barangnya itu.

“Besok, Rabu (15/06/2016) saya akan kembali lagi, jika barang saya belum ditemukan, saya minta ganti rugi,” tegasnya dan mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan JNE dan kemudian meninggalkan ruang yang semakin sesak dengan antrian puluhan konsumen yang masih sabar menunggu.

Salah seorang petugas kepada AcehNews.net mengaku pelayanan lambat karena sistim komputerisasi yang lagi eror dan juga terjadi offload sejak 3 hari lalu. “Kami melakukan pencarian barang dengan cara manual, kami minta untuk bersabar,” katanya menenangkan konsumen.

Sementara itu, Heri yang tinggal di Darussalam, Banda Aceh mengaku sejak pukul 13.00 WIB sudah antri. Namun dia belum mendapat jawaban yang memuaskan dari petugas tentang keberadaan barangnya itu yang sudah dikirim dari Bandung sejak 06 Juni lalu.

“Dua hari lalu kurir datang ke rumah antar barang, tetapi barang yang dikasihnya salah bukan atas nama orang tua saya. Jadi saya disuruh kembali Senin kemarin, tetapi karena kerjaan saya datang Selasa ini. Tetapi dari tadi saya belum lagi mendapatkan informasi apa barang saya ada apa tidak di gudang,” tuturnya.

Seorang petugas Mukhlis menarik pintu dan menguncinya rapat karena sudah pukul 17.00 WIB. Sementara masyarakat masih ramai di dalam menunggu kepastian tentang barang mereka.  Abot, salah satu pegawai JNE memanggil nama-nama kembali barang yang ada di dalam kota kardus dekat meja pelayanan dan dibantu pegawai lainnya.

Desi yang sudah sejak pagi menunggu akhirnya menemukan barangnya diantara kotak kardus tersebut. “Coba aja dari tadi kotak itu dibongkar kan saya nggak perlu lama berjam-jam menunggu,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Heri, “dari jam satu saya di sini, tidak ada saya dengar nama saya dipanggil. E…taunya barang saya di kotak, coba saja petugas dari tadi membongkar dan mengecek kembali, kan saya tidak perlu menunggu lama”.

Kepala JNE Banda Aceh, Bukhari yang dikonfirmasi AcehNews.net via SMS  menanyakan lambatnya pelayanan yang diberikan dan membalas, “Alkslm, tks ats kritikan anda brita acara ini sy follow up ke staf gudang, 082366259170/saiful dan 081360902898/burama demi perbaikan pelayanan kedpn tks skali lg wslm”.

Bukhari juga mengatakan, sudah menghubungi Andri selaku penanggungjawab gudang distribusi. “Kebetulan hr slasa kemaren msk barang cuma tdk seberapa krn offload/tdk diangkut oleh pesawat di cengkareng jd timbul penumpukan mk hrs antri dulu karung2 pengiriman hr minggu dan senin walaupun eror sistem komputer kami tetap menunggu untuk bisa online,” balasnya lagi via SMS. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *