Kapolres Merauke ini, Ajarkan Anggotanya Bikin Pot Bunga

MERAUKE | AcehNews.net – Sebagai seorang pejabat tinggi di Polres Merauke yang memiliki latar belakang pendidikan insinyur, AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum, berbagi keahlian membuat pot bunga tidak saja kepada masyarakat, tetapi juga anggota polisi dijajarannya.

Pria yang pernah bertugas sebagai Kapolres Aceh Utara ini, memanfaatkan waktu libur kerjanya, Ahad, (3/1/2021) siang, melatih anggota Polres Merauke dan Brimob Nusantara Kalimantan Barat (Kalbar), membuat keterampilan pot bunga dari bahan dasar semen.

Terlihat saat pria kelahiran Waimital, Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku ini,
tidak ada sekat antara pimpinan dan bawahannya, AKBP Untung Sangaji langsung mempraktekkan cara pembuatan pot bunga yang unik sembari bersama Ayra, putri cantiknya.

Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji menuturkan, sejak berada di Merauke mulai melihat ada jenis pasir yang bagus untuk dimanfaatkan jadi pot bunga. Tentu ilmu yang dimiliki dalam membuat pot bunga, keramik dan lain sebagainya akan ditularkan kepada masyarakat Merauke dan anggota polisi.

“Selama ini pot bunga di Merauke, mereka (masyarakat, red) bawa dari Surabaya. Kan jauh, ngapain? Saya gurunya, kita bisa buat sama-sama. Kalau pot plastik cepat rusak dan sebagainya, kena matahari. Kalau pot ini (semen, red) keren, bisa lembab, bagus, dan bunga bisa teduh ditanam disitu. Saya bisa melatih dan tiba-tiba orang yang saya latih kemarin sudah bisa,” ungkapnya.

Dikatakan, anggota polisi dilatih karena tidak lama akan pensiun sehingga bisa memanfaatkan keterampilan yang dimiliki atau justru menularkan ilmu tersebut juga kepada masyarakat dimana saja berada.

Bahkan, Kapolres sudah menyiapkan waktu untuk melatih pembuatan pot bunga dan lain-lain kepada masyarakat dan anggotanya. Apabila ada masyarakat yang sudah siap dilatih bisa menyampaikan langsung dan membuat jadwal pelatihan.

AKBP Untung Sangaji berharap berbagai ilmu keterampilan yang dibagikan itu bisa mengurangi potensi kejahatan masyarakat. salah satunya para pemabuk juga menjadi sasaran pelatihan kerajinan, ketrampilan sehingga kota Merauke menjadi lebih nyaman.

“Siapa yang mau saya ajari keterampilan itu sampaikan, nanti saya ajari. Setelah mereka pinter, saya modalin supaya mereka mulai bekerja. Saya kasih juga arahan penjualannya bagaimana, saya buat mereka punya revolusi ekonomi tertata dengan baik. Lingkungan tukang mabuk itu kita tarik satu persatu, diajak mengurangi mabuknya. Mengisi kegiatan supaya mereka punya penghasilan. Lama kelamaan kegiatan itu akan berhenti. Sisa-sisa kalau masih ada yang mabuk itu kita tangkapin satu satu,” demikian pungkasnya. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *