Kapal Imigran Srilanka Gagal Ditarik ke Tengah Laut

AcehNews.net|JANTHO – Kapal milik para imigran Srilanka yang direncanakan ditarik hingga keperbatasan dari bibir Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Senin (20/06/2016), mengalami hambatan karena faktor cuaca buruk, gelombang tinggi disertai angin kencang.

Hasil pantauan AcehNews.net di lokasi, sekitar pukul 08.50 WIB, puluhan tim gabungan terdiri dari  aparat kepolisian, TNI AL, Basarnas, nelayan, dan Panglima Laot, mencoba menarik kapal tersebut yang dibantu satu boat nelayan dan didorong dengan menggunakan satu unit alat berat.

Namun, setelah berhasil ditarik sekitar 50 meter dari bibir pantai, tidak lama kemudian kapal terdorong kembali ke bibir pantai akibat gelombang tinggi yang disertai angin kencang.

Dua kali upaya manarik kapal dengan tujuan Australia itu ke tengah laut, namun tak berhasil juga. Sehingga salah satu tali nilon ukuran besar yang dipasang untuk menarik kapal itu tersangkut di baling-baling mesin kapal. Hingga pukul 15.00 WIB, kapal masih berada di bibir pantai tersebut, tim Basarnas mencoba melepaskan tali nilon yang sangkut di baling-baling mesin kapal.

“Sudah dua kali kita upayakan, tapi kapalnya balik lagi ke pantai,” kata Danlanal Sabang, Letkol Laut (P), Kicky Salvachdie, kepada wartawan di lokasi.

Ditambahnya, padahal hari itu diupayakan kapal imigran Srilanka yang di dalamnya mengangkut sekitar 44 warga etnis tamil, Senin kemarin bisa ditarik ke tengah laut. Namun, prosesnya sedikit terkendala, selain karena faktor cuaca buruk juga karena kapal tunda (tugboat) dari pelabuhan Malahayati, Aceh Besar tak kunjung datang hingga siang hari.

Disebutkannya, tugboat itu akan menarik kapal imigran tersebut hingga ke laut lepas. Selanjutnya, digiring oleh KRI Teluk Sibolga yang sudah siaga 2,5 mil dari bibir pantai Lhoknga.

“Nanti kapal mereka akan dikawal KRI Teluk Sibolga hingga keperbatasan, perairan internasional,” sebut Kicky.

Menurut informasi yang didapatkan AcehNews.net, puluhan para imigran yang sudah tinggal beberapa hari di daratan itu, direncanakan nantinya akan dinaikkan ke dalam kapal mereka melalui dermaga milik PT. Lafarge Semen Indonesia, di Lhoknga, Aceh Besar. Ke dermaga tersebut mereka akan dibawa dengan menggunakan bus milik Pemerintah Aceh, yang sudah mulai siaga pada hari itu.  (agus)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *