Hanya Pagi Hingga Sore
Jalur Lintas Banda Aceh – Meulaboh Sudah Bisa Dilalui  

BANDA ACEH – Jalur lintas Banda Aceh – Lhoong sejak Senin pagi (3/11)  sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan mobil pribadi, sedangkan kendaraan jenis truk dan bus mini belum diperbolehkan melewati jalur tersebut. Namun Rabu (5/11) jenis kendaraan dari informasi yang diterima AcehNews.net dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sudah normal kembali.

“Sekarang ini jalur lintas Banda Aceh- Meulaboh sudah bisa dilalui semua jenis kendaraan termasuk mini bus dan truk. Namun arus kendaraan yang melitas hanya dibuka pada pagi hingga sore hari saja, sedangkan malam sudah ditutup,” kata Sarah yang sedang bertugas di Posko BPBABanda Aceh, Rabu (5/11) via phone.

Sementara itu,  Kepala Biro Humas Setda Aceh, Mahyuzar mengatakan, berdasarkan informasi dari Mukhsin Syafi’ie, selaku Ketua Posko Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) yang berada di Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, arus lalu lintas yang sebelumnya terganggu, tepatnya  dikawasan Gunung Paro dan Gunung Kulu, sejak kemarin Senin sore, sudah bisa dilalui.

Menurut data yang berhasil dihimpun pihaknya dari seluruh posko yang ada, material longsor telah berhasil disingkirkan dari badan jalan dengan mengerahkan alat berat serta bantuan dari personil TNI/Polri serta aparatur pemerintah dari SKPA terkait dan para relawan dari berbagai lembaga sosial lainnya.

“Konsentrasi para relawan saat ini adalah memindahkan batu besar yang masih melintangi jalan raya, tepatnya di kilometer 64, kawasan Gunung Geurutee,” terang Mahyuzar yang hari ini juga sedang memantau di kawasan tersebut karena Gubenur Aceh dikatakannya kepada AcehNews.net akan mengunjungi daerah dan korban bencana banjir dan longsor di Aceh Besar dan Aceh Jaya.

Sarah yang sedang berada di Posko Banda Aceh menambahkan,  walaupun jalur Banda Aceh – Meulaboh sudah bisa dilalui, namun para pengendara diharapkan tetap berhati-hati saat melintas di kawasan terdampak longsor. Apalagi saat hujan turun.

“Saat ini kondisi jalan sangat licin disebabkan karena sisa material lumpur yang diperparah lagi dengan aliran air yang lumayan deras. Untuk itu, kami himbau para pengendara harus ekstra hati-hati dan tetap waspada,” Sarah mengingatkan.

Sarah menyebutkan, untuk daerah yang sangat parah tertimpa bencana banjir dan longsor di Aceh Besar yaitu di kawasan Lamseujeung, Gapoi, Krueng Kala, Leupung, dan Gampong Pulut. Di desa ini, ada 14 rumah rusak parah, 52 rusak ringan, enam rumah masih terendam, satu sekolah dasar terendam lumpur, tiga titik jalan rusak berat, dan beberapa irigasi tertutup lumpur dan longsor tanah. (agus/saniah ls)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *