Ini Pesan Kepala BKKBN Kepada Penyuluh KB

CIBUBUR | AcehNews.net – Seiring adanya gagasan untuk menjadikan Ikatan Penyuluh Keluarga Berecana (IPKB) sebagai organisasi profesi, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo meminta kepada seluruh Penyuluh Keluarga Berenca (KB) agar menjadikan wadah ini sebagai tempat pembelajaran, sehingga ada kemajuan dan hal baru dalam capaian indikator ber-KB.

Hal itu disampaikan Hasto Wardoyo saat membuka Workshop Pengenbangan Isi Pesan Program KKBPK dan Peningkatan Kompetensi Teknis Petugas MPC (Media Production Center) dan sekaligus mengukuhkan dan melantik pengurus IPKB (Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana) di Hotel Avenzel, Cibubur, Jawa Barat, Selasa malam (23/7/2019).

Turut hadir pada Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal, para Deputi, dan Direktur pada kegiatan yang diikuti 162 peserta (Kasubbid Advokasi, dan KIE, PKB, dan Petugas MPC) dari 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini sendiri akan berlangsung selama empat hari tersebut, 23 hingga 26 Juli mendatang.

“Penyuluh KB agar terus meng-update ilmunya dan menyampaikan penyuluhan dengan kreatif dan inovasi, sehingga masyarakat menerima dengan mudah penyuluhan yang disampaikan. Ada pembelajaran yang didapatkan. Artinya selesai penyuluhan masyarakat terus ada keinginan ber-KB, atau yang tadi memakai alat kontrasepsi jenis pil, kemudian memakai salah satu MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang),” kata Hasto.

Kepala BKKBN juga meminta agar penyuluh KB Penyuluh harus memiliki skil personal master. Artinya penyuluh harus menjadi contoh dan memberi contoh yang baik. Dan juga meminta kepada Penyuluh KB agar memiliki attitude (sikap) yang baik, menjadi pribadi yang menarik, tidak pernah menyalahkan orang lain.

“Ada sesuatu yang berbeda. Jangan merasa hebat sendiri. Jangan merasa benar sendiri. Jika hidup hanya mendominasi diri sendiri, maka lambat laun akan hancur,” pesan Hasto.

Sementara itu, Direktur Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi
BKKBN, Sugiyono, mengatakan, petugas MPC
juga harus bisa berinovasi di dalam menyampaikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) program KKBPK melalui Sosmed dan menyajikan informasi kreatif dan menarik kepada masyarakat.

Saat ini berbagai platform, kata Sugiono, dapat digunakan para penyuluh, misalnya melalui akun sosial media seperti Instagram, Facebook hingga aplikasi pesan Whatsapp. Bahkan, juga kanal Youtube untuk memproduksi konten-konten video yang bisa mengedukasi masyarakat tentang program KKBPK. 

“KIE tulang punggung dalam penyampaian informasi program KKBPK kepada masyarakat. Informasi harus dikemas dan dikembangkan kreatif dan menarik kepada masyarakat,” demikian kata Sugiono.

PerwakiLan BKKBN Aceh mengirimkan tim delegasinya yang dipimpin Kasubbid Advokasi dan KIE, Efiyanti. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *