Ini Penjelasannya Mengapan Badai Diberi Nama

BANDA ACEH | AcehNews.net – Timbul pertanyaan dari masyarakat mengapa badai atau siklon ada nama dan nama-nama siklon seperti nama buah, bunga, dan nama manusia. Pemberian nama badai atau siklon, tergantung di negara mana badai atau sikon tersebut tumbuh atau muncul dan nama yang diberikan atas kesepatakan anggota World Meteorological Organization (WMO).

AcehNews.net mencoba mengungkap pertanyaan-pertanyaan tersebut lewat penjelasan dari Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG). Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad, beberapa waktu lalu menjelaskan, pemberian nama badai atau siklon, tergantung di negara mana badai atau sikon tersebut tumbuh. Dan pemberian nama itu diberikan atas kesepatakan anggota World Meteorological Organization. ‎Khusus untuk negara Indonesia, jelas Zakaria lagi, nama yang disepakati adalah nama buah dan nama bunga. ‎

‎”BMKG Pusat mengatakan, nama- nama siklon di wilayah south-west pacific (region V WMO) itu sudah diusulkan oleh masing-masing negara yang merupakan anggota Tropical Cyclone Committe / TCC (termasuk Indonesia) pada rapat atau pertemuan empat tahunannya. Kemudian direkam di database TCC lebih dulu, biasanya berurutan huruf depannya dari A sampai Z. Nama TC tersebut akan digunakan secara urutan alfabetik juga,” ungkap Zakaria Ahmad.

‎Nama siklon yang diusulkan Indonesia pada pertemuan tahun 2008, sebut Zakaria adalah nama-nama bunga. “Jika siklon terbentuk di wilayahnya salah satu anggota rapat tersebut, maka negara yang bersangkutanlah yang berhak menamai TC tersebut,” ujarnya.

Lanjutnya, karena siklon kali ini terbentuk di wilayah Indonesia, maka nama TC usulan Indonesia yang dipakai.”Ini adalah siklon keempat yang terbentuk di wilayah Indonesia setelah tiga TC sebelumnya yakni Durga (2008), Anggrek (2010 dan Bakung (2014),” imbuhnya.

‎Kasi dan Data BMKG ini mengatakan, ada pengecualian untuk siklon yang terjadi pada 2008 dan kenapa namanya Durga. Diceritakan, saat itu adalah tahun pertama berdirinya Jakarta Top Cyclone Warning Center (TCWC) dan pihak kita belum ikut dalam rapat empat tahunan TCWC di Pasifik, sehingga belum mengusulkan nama-nama TC.

“Maka waktu itu namanya dimintakan kepada Kepala BMKG saat itu dan diberikan nama Durga‎,” jelas Zakaria.

Sebetulnya, pemberian nama siklon atau badai bukan tergantung negara, ujar Zakarian. Tetapi tergantung Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis yang bertanggung jawab untuk wilayah tempat tumbuhnya siklon tersebut.

Sebagai contoh, katanyua, apabila ada bibit siklon tropis di perairan sebelah utara atau barat Aceh, maka BMKG (TCWC Jakarta) tidak berhak memberi nama, yang berhak adalah RSMC New Delhi,” demikian jelasnya. (haz)

‎Berikut nama-nama badai/siklon yang ada menurut data TCWC Jakarta:

Pada daftar A:
– Anggrek
– Bakung
– Cempaka
– Dahlia
– Flamboyan
– Kenanga
– Lili
– Mangga
– Seroja
– Teratai

Pada daftar B:
– Anggur
– Belimbing
– Duku
– Jambu
– Lengkeng
– Melati
– Nangka
– Pisang
– Rambutan
– Sawo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *